Bahasa Indonesia 2
Nama: Annisaa El Husna
NPM : 20212986
Kelas :3EB12
Rancangan Usaha Penelitian
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rancangan merupakan suatu tahap untuk memulai dari segi perencanaan atau merencanakan penelitian yang akan diteliti, dalam pokok perencanaan penelitian harus berisi secara ringkas, jelas dan padat agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan baik. Maka dalam rancangan usaha penelitian memiliki bagian-bagian yang terpenting yaitu guna rancangan usulan penelitian, bentuk dan isi usulan penelitian yang menjelaskan tentang proses penelitian yang akan diteliti atau suatu gambaran tentang apa yang harus dilakukan dalam penelitian.
Rancangan penelitian digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar. Olehkarenanya, rancangan penelitian mempunyai manfaat yang besar bagi kelancaransebuah penelitian. Dalam rancangan penelitian dijelaskan pula tentang Tujuan penilitian. Dengan tujuan penelitian maka peniliti mempunyai arah dan petunjuk yangtepat dalam penelitian sehingga kegiatan penelitian menjadi terpusat kepada objek yang benar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja guna rancangan usaha penelitian?
2. Bagaimana bentuk dan isi usulan penelitian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja guna rancangan usaha penelitian.
2. Untuk mengetahui bentuk dan isi usulan penelitian.
PEMBAHASAN
Pengertian Rancangan Penelitian
Desain adalah sebuah istilah yang diambil dari kata “design” yang berarti perencanaan atau rancangan. Ia juga bisa diartikan dengan persiapan. Dalam paradigma penelitian, desain dapat diistilahkan sebagai semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.
Pada dasarnya desain hanya berfungsi sebagai fasilitas bagi tujuan penelitian dan bersifat prosedural. Oleh karena itu, ia ditentukan oleh masalah penelitian, dan bukan sebaliknya. Karena tujuan penelitian bervariasi, maka desain penelitian yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut juga bervariasi.
Guna Rancangan Usaha Penelitian
1) Memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. dalam rancangan/desain penelitian, antara lain harus dipikirkan tentang : populasi, metode sampling yang dipilih, besar sample, prosedur pengumpulan data, cara–cara analisis data, penggunaan statistik yang tepat, cara mengambil kesimpulan dsb.
2) Menentukan batas–batas penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Apabila tujuan penelitian tidak dirumuskan dengan jelas, maka penelitian ituseperti tidak ada ujung–pangkalnya. Dengan perumusan tujuan penelitian yang jelas, maka dapat disusun suatu desain penelitian yang menentukan batas-batas penelitian yang tegas, dengan demikian peneliti dapat memusatkan perhatian dan usahanya ke arah tujuan yang nyata secara lebih efektif. Dan peneliti menjadi tahu bilamana pekerjaannya/penelitiannya selesai.
3) Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan jugamemberikan gambaran tentang kesulitan–kesulitan yang akan dihadapi. Dengan demikian, dapat dipikirkan cara–cara mengatasi kesulitan–kesulitan tersebut terlebih dahulu.
Bentuk dan Isi Usulan Penelitian
1. Halaman Judul
Halaman judul memuat : judul, jenis laporan, lambang Perguruan Tinggi, nama dan NIM, nama jurusan, nama program studi, nama perguruan tinggi dan tahun pengajuan.
a) Judul Usulan Penelitian : Judul hendaknya dibuat singkat dan jelas, menggambarkan konsep dan topik dari penelitian dan menggambarkan adanya keterkaitan antara variable, lokasi penelitian dan tahun penelitian. Diketik dengan menggunakan huruf kapital, tidak boleh disingkat dan format ketikan dalam bentuk piramida terbalik ( V ).
b) Jenis Laporan : Jenis laporan adalah usulan penelitian.
c) Lambang Institusi Perguruan Tinggi
d) Nama mahasiswa dan NIM
e) Nama Jurusan
f) Nama Program Studi
g) Nama Perguruan Tinggi
h) Tahun Pengajuan : Tahun pengajuan adalah tahun dimana usulan penelitian tersebut diajukan
2. Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan memuat : judul usulan penelitian, persetujuan dosen pembimbing beserta tandatangan dan waktu persetujuan
3. Daftar Isi
Daftar Isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-bagian dalam skripsi maupun sub-sub bagiannya beserta nomor halamannya.
4. Isi
Dibagian isi terdiri dari beberapa bab dan dari beberapa bab tersebut masih terdapat beberapa sub bab.
Dibagian isi terdiri dari beberapa bab dan dari beberapa bab tersebut masih terdapat beberapa sub bab.
PENUTUP
Kesimpulan
Rancangan usaha penelitian merupakan suatu bentuk usulan penelitian yang merupakan bagian hasil data penelitian yang diteliti. Yang menjelaskan tentang guna rancangan usulan penelitian, bentuk dan isi usulan penelitian. Di dalam rancangan usulan penelitian memiliki tujuan untuk memperoleh informasi sebagai bahan penulisan yang akan dilakukan atau di teliti.
Bentuk dan isi rancangan usulan penelitian
1. Halaman Judul
2. Halaman Persetujuan
3. Daftar Isi
4. Isi
Contoh
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Masalah
Terbentuknya suatu usaha percetakan pada umumnya bertujuan
untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya dari kegiatan usaha yang dilakukan.
Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang harus di perhitungkan
yaitu, volume penjualan dan biaya produksi. Volume penjualan adalah factor yang
mempengaruhi secara langsung terhadap perolehan laba yang maksimal. Jika volume
penjualan semakin tinggi maka laba yang diperoleh semakin tinggi maka laba yang
dieroleh semakin tinggi pula. Disamping volume penjualan, biaya yang merupakan
elemen yang sangat memepengaruhi didalam penentuan laba usaha percetakan,
karena biaya mempengaruhi langsung terhadap harga jual pokok yang dipasarkan.
Bila harga jual terlalu tinggi dapat mengakibatkan kesukaran dalam pemasaran,
karena akan mempengaruhi hasrat konsumen untuk membeli produk tersebut,
sehingga volume penjualan akan mengalami penurunan yang akan mengakibatkan
kerugian bagi usaha percetakan.
Salah
satu fungsi manajemen adalah perencanaan dan didalam perencanaan mereka di
hadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam
alternative yang ahrus dipilih, pihak manajemen banyak menghadapi keputusan.
Untuk menghadapi hal ini pihak manajemen memerlukan informasi yang dapat di
gunakan adalah informasi akuntansi diferensial. Dengan informasi ini
memungkinkan manajemen untuk menentukan pilihan yang baik, dalam pemilihan
alternative ini dapat dilakukan dengan menganalisasi analisa diferensial yang
merupakan sebagai bagian dari informasi akuntansi diferensial.
SA (Sugeng Abdul Salam) usaha percetakan yang bergerak di
dalam bidang pembuatan percetakan dan penyablonan pakaian atau kaos. SA (Sugeng
Abdul Salam) sering dihadapkan dengan beberapa masalah alternative biaya,
antara menerima atau menolak pesanan khusus pakaian atau kaos. Dengan pemilihan
alternative ini diharapkan percetakan SA memperoleh keuntungan yang maksimal.
Karena
begitu pentingnya pemilihan alternative biaya ini dalam penentuan keputusan,
maka penulis sangat tertarik mengangkat permasalahan ini menjadi bahan
penulisan ilmiah dengan judul“ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS SABLONAN PADA PERCETAKAN
SA(SUGENG ABDUL SALAM)”
1.2
Rumusan Masalah
Pada
penulisan ilmiah ini, penulis mengemukakan masalah yang akan dibahas lebih
lanjut yaitu:
Bagaimana
penerapan biaya diferensial terhadap pengambilan keputusan untuk menerima atau
menolak pesanan khusus yang ditawarkan kepada percetakan SA (Sugeng Abdul
Salam)?
1.3
Batasan Masalah
Dalam
penulisan ilmiah ini penulis membatasi permasalahan pada perhitungan akuntansi
diferensial, sebagai dasar dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak
pesanan sablonan pada percetakan SA (Sugeng Abdul Salam) pada bulan maret 2009
dengan asumsi pengeluaran percetakan rata-rata tiap bulannya kurang lebih sama,
oleh sebab itu penulis memilih bulan maret 2009 guna ketajaman dalam penulisan.
Penggunaan data didapat dari perusahaan bulan maret 2009.
1.4
Tujuan Penulisan
Penulisan
ilmiah ini mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai:
Mengetahui analisis biaya-biaya diferensial terhadap
pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan sablonan yang
ditawarkan pada percetakan SA (Sugeng Abdul Salam).
1.5
Metodologi Penelitian
Dalam
data-data yang dibutuhkan sebagai penyusutan penulisan ilmiah ini, penulis
menggunakan metode penelitian dengan menggunakan metode:
1.5.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data,
dengan studi lapangan penulis langsung bertemu langsung dengan pemilik usaha
percetakan SA (Sugeng Abdul Salam).
1.5.2
Objek Penelitian
SA adalah bidang usaha yang bergerak di bidang percetakan
sablonan pakaian atau kaos. SA berlokasi di Jl. Ir Juanda No 8 Depok.
1.5.3 Metode Pengumpulan Data
Cara memperoleh data dan informasi yaitu dengan wawancara
dengan pemilik yang bernama Sugeng Abdul Salam, dan juga meminta data-data yang
dibutuhkan penulis untuk untuk melakukan penelitian ini.
1.5.4
Jenis Data Yang Diperlukan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
yang berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead
pabrik, biaya administrasi dan umum, biaya produksi, laporan laba-rugi setelah
pesanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial
Salah satu manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan
mereka di hadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pengambilan
keputusan dari berbagai macam alternative. Salah satu informasi penting yang
biasa diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah
informasi akuntansi diferensial.
Menurut Mulyadi (1993, 17) akuntansi
diferensial yaitu: “informasi yang dihadapkan dengan pemilihan alternative yang
merupakan taksiran perbedaan aktifa, pendapatan dan biaya dalam alternative
tindakan lain”.
Menurut M.D Soetisna (1993, 294) akuntansi
diferensial yang dihubungkan dengan analisa diferensial yaitu: “suatu informasi
yang menganalisa beberapa kemungkinanperbedaan harga jual atau pendapatan yang
diakibatkan oleh bebrapa kemungkinan kebijaksanaan perusahaan yang diambil oleh
pimpinan perusahan itu”.
Informasi akuntansi diferensial terdiri dari biaya,
pendapatan dan aktifa informasi akuntansi diferensial yang hanya berkaitan
dengan pendapatan yaitu disebut pendapatan diferensial, dan yang hanya
berkaitan dengan biaya disebut biaya diferensial.
Pengertian dan karakteristik pendapatan diferensial, biaya
diferensial dan laba diferensial menurut Supriono (1993, 267) adalah:
1. Pendapatan
Diferensial.
Pendapatan diferensial adalah pendapatan yang akan datang
yang berbeda diantara berbagai alternative keputusan yang mungkin dipilih bukan
merupakan pendapatan diferensial.
Atas
dasar definisi diatas karakteristik pendapatan diferensial adalah sebagai
berikut:
1. Pendapatan
masa yang akan datang
2. Pendapatan
yang berbeda antara berbagai alternative keputusan
Pendapatan yang akan datang merupakan pendapatan yang
diharapkan akan terjadi selama periode yang dicakup oleh keputusan yang akan
dibuat. Besarnya biaya diferensial dihitung dari pendapatan pada alternative
tertentu dibandingkan dengan pendapatan pada alternative
lain.
2.
Biaya Diferensial
Biaya
diferensial adalah biaya yang akan datang yang berbeda diantara alternative
keputusan yang akan dipilih. Besarnya biaya diferensial dihitung dari perbedaan
biaya pada alternative tertentu disbanding dengan biaya pada alternative lain.
Karakteristik biaya diferensial adalah sebagai berikut:
1. Biaya masa
yang akan datang
2. Biaya yang
berbeda diantara berbagai alternative keputusan
3. Laba Diferensial
Laba
diferensial adalah laba yang akan datang yang berbeda di antara berbagai
macam
alternative yang mungkin dipilih. Besarnya laba diferensial dihitung dari
perbedaan antara alternative tertentu dengan laba pada
alternetif lainnya. Besarnya laba diferensial dinyatakan dengan
rumus:
Laba Diferensial= Pendapatan Diferensial – Biaya Diferensial
2.2 Pengertian dan Klasifikasi Biaya
Pengertian
biaya secara sederhan adalah beban terhadap penghasilan karena perusahaan
menggunakan sumber daya ekonomi yang ada sedangkan klasifikasi biaya menurut
tingkkah laku berguna untuk pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan
dalam hubungan dengan volume produksi atau penjualan.
Pengertian
Biaya
Dalam
buku Akuntansi Biaya menurut Mulyadi (1993, 8) biaya yaitu “biaya mrupakan
obyek yang di catat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi
biaya”.
Dalam
arti luas dan sempit:
“Dalam
arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang
yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu”. (Mulyadi; 10)
Dalam
uraian pngertian tersebut, unsur biaya adalah:
∙
Pengorbanan sumber ekonomi yaitu untuk memperoleh pnghasilan.
∙
Dalam diukur dengan uang.
∙
Telah terjadi atau secara potensial telah terjadi.
∙
Untuk tujuan tertentu.
Klasifikasi Biaya
Menurut Tingkah Laku
Maksud
perilaku biaya yaitu jumlah total biaya dengan perubahan volume kegiatan maka
biaya terdiri dari biaya tetap, biaya variable, biaya semi variable.
Perilaku
biaya merupakan kunci kemungkinan mengambil keputusan dalam organisasi.
Pemisahan biaya sesuai dengan perilaku biaya yang berhubungan dengan volume
kegiatan bertujuan untuk perencanaan, pengendalian biaya dan pengambilan
keputusan.
2.2.2.a
Biaya Tetap
Biaya
tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya
perubahan volume kegiatan dalam range perubahan volume kegiatan tertentu. Jika
biaya tetap memiliki proporsi tinggi dari pada biaya variable maka akan
mengurangi kemampuan manajemen menghadapi perubahan-perubahan kondisi jangka
pendek selain lebih banyak percetakan mengoprasikan system kerja
mesin-mesinnya. Contoh: biaya gaji karyawaan biaya sewa gedung, biaya
depresiasi, biaya asuransi, biaya pajak.
2.2.2.b
Biaya Variabel
Biaya
variable merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Jumlah dari jenis biaya variable terdapat pada suatu organisasi
tergantung kepada luasnya organisasi tersebutmenurut struktur dan tujuannya.
Contoh: biaya angkut, biaya beban kerusakan.
2.2.2.c
Biaya Semi variable
Biaya
yang jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahannya kuantitas
yang diproduksi tetapi perubahan tidak proporsional. Contoh: biaya pemerksaan,
biaya pemeliharaan dan reparasi mesin.
Klasifikasi
Biaya Menurut Hubungan Dengan Produk
Klasifikasi
biaya menurut hubungannya dengan produk terdiri dari biaya langsung dan biaya
tidak langsung.
2.2.3.a Biaya
Langsung
Biaya
yang terjadi atau biayanya dapat di identifikasikan kepada obyek atau pusat
biaya tertentu. Contoh: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2.2.3.b
Biaya Tidak Langsung
Biaya
yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat di idntifikasikan pada obyek atu
pusat biaya tertentu atau biaya yang manfaatnya hanya dinikmati oleh beberapa
obyek atau pusat biaya.
Contoh:
biaya overhead pabrik yang terdiri dari:
a. Biaya
bahan pembantu
b. BTKTL
c. Pengeluaran
tunai
d. Biaya yang
timbul akibat berlalunya waktu
e. Biaya
reparasi dan pemeliharaan
f. Biaya
yang timbul akibat penilaian aktiva tetap
Manfaat
Informasi Akuntansi Diferensial
Setelah
diuraikan pengertian akuntansi diferensial, manfat informasi akuntansi
diferensial dalam keputusan manajemen jangka pendek menurut Mulyadi
(1993, 126) terdiri dari 4 (empat) macam keputusan, yaitu:
1. Menerima atau menolak pesanan.
Penerimaan
pesanan biasanya dilakukan oleh percetakan yang memiliki kapasitas yang
mendorong manajemen untuk mempertimbangkan penetapan harga jual dibawah harga
jual normal.
2. Membeli atau membuat sendiri.
Dalam
keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu:
a. Keputusan yang diambil oleh
percetakan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian
mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.
b. Keputusan yang dihadapi oleh
percetakan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemassok luar, kemudian
mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.
3. Melanjutkan atau menghentikan
produksi produk tertenu atau kegiatan usaha suatu bagian percetakan. Dalam
suatu percetakan terdapat produk tertentu yang mengalami kerugian terus
menerus, sehingga hal ini manajemen perlu mempertimbangkan keputusan apakah
akan tetap melanjutkan produksi atau menghentikan produksi.
4. Menjual atau memproses lebih lanjut.
Dalam
pengambilan keputusan ini informasi akutansi diferensial yang diperlukan oleh
manajemen adalah: pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika
alternative memproses lebih lanjut dan dipilih.
Biaya
Diferensial Sebagai Bagian Informasi Akuntansi Diferensial
Diantara elemen informasi akuntansi diferensial yang
relative sulit pengukurannya adalah biaya diferensial.
Menurut Assegaf (1987, 12) biaya
diferensial adalah: “biaya yang harus dipertimbangkan didalam membuat keputusan
dimana manajemen harus memperhitungkan terjadinya perubahan biaya harus adanya
perubahan out put”.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan pengertian yang benar
mengenai biaya diferensial, dalam bagian ini diuraikan secara mendalam
pengertian biaya diferensial dengan membandingkan konssep biaya diferensial
dengan biaya yang telah dikembangkan sebelumnya dalam akuntansi biaya.
2.4.1
Biaya Difrensial Versus Biaya Relevan
Istilah
biaya relevan sering sekali disamakan dengan biaya diferensial, hal ini idak
benar. Istilah relevan mempunyai pengertian berhubungan dengan sesuatu. Suatu
biaya disebut biaya relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan
perekayasaan biaya tersebut. Jika manajemen bermaksud mangetahui harga pokok
produk yang diproduksi dalam bulan tertentu, maka ia mengumpulkan biaya produk
sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi dalam bulan yang
bersangkutan.
Biaya
produksi yang sesungguhnya tersebut merupakan biaya relevan karena sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pengumpulan informasi biaya tersebut.
2.4.2
Biaya Diferensial Versus Biaya Variabel
Pengertian
biaya diferensial tidak selalu sama dengan biaya variable. Charles. T.
Hongren (1993, 32) menyatakan: “biaya variable itu seragam perunit,
tetapi totalnya berfluktuasi berbanding langsung dengan jumlah kegiatan atau
volume yang bersangkutan”.
Sedangkan
biaya diferensial selalu berkaitan dengan alternative tertentu yang sedang di
pertimbangkan berhubungan dengan pemilihan satu diantara berbagai volume
kegiatan, selama biaya tetap tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu adalah
salah satu biaya variable selalu dianggap sama dengan biaya diferensial.
2.4.3
Biaya Diferensial Versus Biaya Tetap
Menurut Charles.
T.Hongren (1993, 32) biaya tetap adalah: biaya tetap merupakan biaya
yang jumlahnya tidak berubah, tetapi perunit akan semakin kecil jika volumenya
semakin berubah”.
Dalam
pengambilan keputusan jangka pendek, biaya tetap mungkin merupakan biaya
diferensial atau mungkin tidak. Jika suatau biaya tetap seluruhnya dapat diusut
jejaknya dalam suatu keputusan keputusan pesanan sablonan dan hanya akan
terjadi jika keputusan tersebut dilakukan, biaya tersebut merupakan biaya
diferensial. Jika suatu biaya tetap akan dikeluarkan dalam jumlah yang sama
tanpa mempertimbangkan keputusan mana yang akan diambil, biaya tersebut bukan
merupakan biaya diferensial.
2.4.4
Biaya Diferensial Versus Biaya Depresiasi
Depresiasi
merupakan alokasi secara periode harag pokok aktiva tetap yang diperoleh pada
waktu yang lampau. Depresiasi adalah berasal dari keputusan penanaman modal
jangka panjang. Jika keputusan penanaman modal telah dilaksanakan dan aktiva
tetap di beli, biaya depresiasi yang kemungkinan terjadi ditentukan dengan
mempertimbangkan umur ekonomis aktiva tersebut dan metode depresiasi yang
dipilih oleh manajemen. Depresiasi berhubungan erat dengan pengambilan
keputusan jangka pendek depresiasi merupakan biaya depresiasi bukan merupakan
biaya diferensial dan dapat diabaikan.
2.4.5 Biaya Diferensial Versus
Biaya Tambahan
Biaya
tambahan suatu alternative adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu
alternative yang bekaitan dengan perubahan volume kegiatan yang akan dipilih.
Biaya tambahan merupakan informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh
manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan
pengurangan volume kegiatan.
2.4.6 Biaya Diferensial Versus
Biaya Keputusan
Pendapatan
kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat pemilihan alternative tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah satu
elemen biaya diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja. Biaya
difernsial mencakup pula biaya keluar dari kantong, yaitu biaya akan memerlukan
pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai dari akibat keputusan
manajemen.
1.5
Informasi
Akuntansi Deferensial Yang Relevan Dalam Pengambilan
Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan
Pengambilan
keputusan sering didefenisikan secara sederhana sebagai proses pemilihan
diantara berbagai alternatife tindakan menurut (Supriono, 1993, 296) tahap-tahap
proses pembuatan proses sebagai beikut:
1. Penentuan masalah
2. Identifikasi alternative pemecahan
masalah
3. Mengumpulkan informasi diferensial
Manajemen
sering kali menghadapi masalah untuk memutuskan apakah pesanan sablonan akan
diterima atau ditolak, hal ini berkaitan dengan kepastian menganggur yang terdapat
dipercetakan, sehingga laba yang didapat menjadi maksimal.
Suatu
pesanan digolongkan sebagai pesanan sablonan apabila pesanan tersebut mempunyai
nilai jual yang lebih rendah dibandingkan dengan harga jual normal. Syarat-syarat
yang harus dipenuhi agar suatu pesanan sablonan dapat diterima adalah:
1. Percetakan
masih memiliki kapasitas menganggur, jika masih ada kapasitas masih menganggur
maka pemanfaatan kapasitas tersebut yang mengakibatkan meningkatkan biaya
variable, sedangkan biaya tetap jumlahnya tidak meningkat. Jika pengolahan
pesanan sablonan tersebut mengakibatkan terlampauinya kapasitas yang ada maka
keadaan ini mengakibatkan meningkatkan jumlah biaya tetap.
2. Dapat
dilakukan pemisahan pasar. Diperlukan pemisahan pasar antara penjalan biasa
dengan penjualan untuk melayani pesanan sablonan. Tujuan pemisahan tersebut
agar harga jual pada umumnya tidak lebih tinggi.
Dalam pengambilan keputusan menolak atau menerima pesanan
sablonan, informasi yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya
diferensial. Pendapatan diferensial atas pesanan sablonan adalah tambahan
pendapatan dan diperoleh jika pesanan sablonan tersebut diterima, yaitu sebesar
harga jual perunit pesanan sablonan dikalikan jumlah unit penjualan.
Biaya diferensial atas suatu pesanan sablonan adalah
tambahan biaya yang akan terjadi untuk melayani pesanan sablonan tersebut,
besarnya biaya diferensial untuk melayani pesanan sablonan adalah sebesar biaya
variable yang terjadi untuk mengolah pesanan sablonan atau sebesar biaya
variable perunit dikalikan dengan unit penjualannya. Dengan kata lain, laba
diferensial atau pesanan sablonan adalah sebesar hasil penjualan pesanan
sablonan dikurangi biaya variable pesanan sablonan teersebut.
3.1 Data Perusahaan
Percetakan
SA (Sugeng Abdul Salam) memiliki kapasitas produksi maksimal untuk membuat
pakaian atau kaos sebanyak 150 pakaian untuk setiap bulannya. Tetapi pada bulan
maret 2009 percetakan hanya memproduksi 120 pakaian atau kaos yaitu sebesar 80
% dari kapasitas maksimal produksi dan mengakibatkan kapasitas produksi
berkurang sebesar 30 pakaian. Pada bulan maret 2009 percetakan telah
memproduksi 120 pakaian atau kaos dari kapasitas produksi yang telah terbuat
dengan harga setiap pakaian adalah Rp 80.000,-
3.2 Biaya Produksi
Berikut
ini akan disajikan elemen-elemen biaya produksi variable pada bulan maret 2009
yang dikeluarkan oleh percetakan SA (Sugeng Abdul Salam) untuk memproduksi satu
setel pakaian atau kaos.
3.2.1 Biaya Bahan Baku Variabel
Tabel 3.1
Biaya Bahan Baku
Bulan Maret Tahun 2009 (120 pakaian atau kaos)
Elemen Biaya
|
Jumlah Biaya
|
1. Bahan Pakaian atau Kaos
|
Rp
2.000.000,-
|
2. Rip Pakaian atau Kaos
|
Rp
1.000.000,-
|
3. Benang Jahit
|
Rp 300.000,-
|
4. Tinta
|
Rp 50.000,-
|
5. Pasta
|
Rp 25.000,-
|
6. Skrin
|
Rp 150.000,-
|
7. Krakel
|
Rp 100.000,-
|
Total BBB
|
Rp
3.625.000,-
|
Sumber
data : SA (Sugeng Abdul Salam)
3.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung
Variabel
Tabel 3.2
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Bulan Maret Tahun 2009 (120 pakaian atau kaos)
Elemen Biaya
|
Jumlah Biaya
|
1. Pembuat Pola
|
Rp 200.000,-
|
2. Penjahit
|
Rp
1.500.000,-
|
3. Finishing
|
Rp 500.000,-
|
Total BTKL
|
Rp
2.200.000,-
|
Sumber
data : SA (Sugeng Abdul Salam)
Keterangan
:
Percetakan
memberikan upah kepada karyawan produksi untuk setiap penyelesaian 1 pakaian
atau kaos.
. Bagian pembuat pola Rp 1,666,-
. Bagian penjahit Rp 12.500,- (Rp 12.500,- * 2 =
25.000,-)
. Bagian Finishing Rp 4.166,-
(Rp 4.166,- * 2 = 8.333,-)
3.2.3 Biaya Overhead Pabrik
Tabel 3.3
Biaya Overhead Pabrik
Bulan Maret Tahun 2009
Elemen Biaya
|
V/T
|
Jumlah Biaya
|
1. Bahan Pembantu
|
V
|
Rp 5.000,-
|
2. BTKTL
|
T
|
Rp 400.000,-
|
3. Pengeluaran Tunai
- Pajak
- Biaya
Listrik : Tetap
Variabel
- Biaya
Telephone : Tetap
Variabel
|
|
-
Rp 50.413,-
Rp 1.300,-
Rp 60.700,-
Rp 950,-
|
4. Biaya Yang Timbul Akibat
Berlalunya Waktu
-
Depresiasi Mesin
- Depresiasi
Gedung
|
T
T
|
Rp 10.000,-
Rp 500.000,-
|
5. Biaya Reparasi &
Maintenance
|
T
|
Rp 30.000,-
|
Total BOP
|
Rp 1.058.363,-
|
Sumber
data : SA (Sugeng Abdul Salam)
. Biaya Semi Variable
Untuk
kepentingan perencanaan dan pengambilan keputusan, SA (Sugeng Abdul Salam)
mengelompokan biaya semi variable yaitu biaya listrik dan biaya telephone
menjadi dua kelompok yaitu biaya tetap dan biaya variable dengan menggunakan
titik tertinggi dan titik terendah.
Biaya Pemakaian Listrik Selama Bulan
Maret Tahun 2009
Pemakaian Kwh tertinggi 256 dengan
biaya Rp 134.910,-
Pemakaian Kwh terendah 239 dengan
biaya Rp 128.131,-
Pemakaian
Kwh 256 biaya Rp 134.910,-
Pemakaian
Kwh 239 biaya Rp 128.131,- _
17 6.779,-
Maka tarif biaya variable/Kwh = Rp
6.779,- = Rp 398,76/Kwh
17
Perhitungan biaya tetap listrik :
Biaya
Variabel Biaya
terendah Biaya
tertinggi
Rp
128.131,- Rp
134.910,-
Rp
398,76,-*239 Rp 95.303,64
Rp
398,76,-*256 _ Rp
102.082,56 _
Rp 32.827,36 Rp 32.827,44
Maka persamaan yang tebentuk : y =
32.827,36 + 398,76 (x)
Biaya variable/unit = Rp 398,76 *
391,21 = Rp 1.300,-
120
Biaya Pemakaian Telephone Selama
Bulan Maret Tahun 2009
Pemakaian pulsa tertinggi 463 dengan
biaya Rp 106.230,75
Pemakaian pulsa terendah 241 dengan
biaya Rp 68.578,96
Pemakaian
Pulsa 463 biaya Rp 106.230,75
241
biaya Rp 68.578,96 _
222 37.
651,79
Maka tarif biaya variable = Rp
37.651,79 = Rp169,60/pulsa
222
Perhitungan biaya tetap telphone :
Biaya
Variabel Biaya
terendah Biaya
tertinggi
Rp
68.578,96 Rp
106.230,75
Rp 169,60 *
241 Rp
40.873,6
Rp 169,60 *
463 _ Rp 78.524,8 _
Rp
27.705,36 Rp 27.705,95
Maka persamaan yang terbentuk : y =
Rp 27.705,95 + 169,60 (x)
Biaya variable/unit = Rp 169,60 *
672,16 = Rp 950,-
120
3.2.4 Biaya Administrasi dan Umum
Biaya
administrasi dan umum meliputi kegiatan-kegiatan dari ketata usahaan percetakan
yang merupakan di luar dari biaya produksi dan biaya penjualan. Biaya ini
terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan dan pengawasan
kegiatan percetakan secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
pasca.its.ac.id/dataq/file_content/File/pedoman_usulan_disertasi.doc
http://giettiwi.blogspot.com/2012/06/artikel-akuntansi-penulisan-ilmiah_25.html