skip to main | skip to sidebar

Annisaa El Husna Blog's

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Selasa, 04 November 2014

Tugas 2 Penulisan Laporan Penelitian

Diposting oleh Unknown di 12.58
Tugas Bahasa Indonesia 2
Nama : Annisaa El Husna
NPM : 20212986
Kelas : 3EB12


1.      Pengertian Laporan Ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

Dasar Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
  • Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
  • Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
  • Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
  • Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
  • Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
2. Jenis-jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
a. Laporan Lengkap (Monograf)
  • Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
  • Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
  • Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
  • Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
  • Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b. Artikel Ilmiah
  • Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
  • Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
  • Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
a.       Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
3. Fungsi Laporan Ilmiah
Laporan penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide spesifik. Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar dapat dievaluasi.
Laporan Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.
4. macam-macam laporan
a.       laporan berbentuk formulir isian
laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai.
b.      laporan berbentuk surat
laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat.
c.       laporan berbentuk memorandum
laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
d.      laporan perkembangan dan keadaan
laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e.       laporan berkela
laporan berkela dibuat secara rutin (harian,mingguan,bulanan,tahunan) misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.
f.        laporan laboratoris/hasil penelitian
laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium.
g.      laporan formal/semi formal
laporan formal ialah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal. 
1.      Ciri - Ciri Laporan yang baik
Laporan yang baik mendukung beberapa hal antara lain:
  • Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku). 
  • Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
  • Laporan disertakan dengan identifikasi masalah
  • Data yang lengkap sebagai pendukung laporan
  • Adanya kesimpulan dan saran
  • Laporan dibuat menarik dan juga interaktif
2.      Syarat Laporan Ilmiah

Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :

  1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
  2. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
  3. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
  4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
  5. Tulisan disusun dengan metode tertentu
  6. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
  7. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.


Bab I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Di dalam membuat sebuah penelitian, tentunya seorang peneliti harus mempunyai sebuah kerangka berfikir atau rancangan penelitian. Rancangan tersebut harus sudah dipahami dengan benar karena merupakan syarat untuk meneruskan penelitiannya ke tingkatan yang lebih rumit. Bada butir-butir pembahasan ini akan dijelaskan mengenai langkah awal yang harus diambil oleh peneliti untuk melakukan penelitian dengan baik dan benar. Jika pada awal penelitian sudah tepat,m kita akan lebih merasa terbantu untuk meneruskannya. Tetapi jika salah dalam pengambilan langkah awal, maka akan terasa sulit dalam menjelaskan selanjutnya.

B.     Masalah
1.      Bagaimana membuat sebuah penelitian dengan memperhatikan tinjauan kritis?
2.      Bagaimana cara peneliti menghubungkan setiap bagian-bagian kerangka penelitiannya?

C.     Tujuan
1.      Bisa membuat sebuah penelitian dengan memperhatikan tinjauan kritis.
2.      Bisa menghubungkan setiap bagian-bagian kerangka penelitiannya




D.    Manfaat
1.      Manfaat Teoritis
a.       Bisa mengoreksi dan memahami sebuah penelitian
b.      Bisa membuat penelitian dengan baik dan benar
2.      Manfaat Praktis
a.       Bisa mengajarkan kepada peserta didik tentang cara membuat sebuah penelitian.
b.      Bisa menilai dan menguji sebuah penelitian dengan melihat tinjauan kritisnya.










Bab II
Pembahasan
A.    Langkah-langkah Penelitian Rancangan Usaha Penelitian
Kerja penelitian seorang ilmuwan yang didominasi oleh sikap yang kritis memperlihatkan fase-fase berpikir sebagaimana yang dikemukakan oleh Dewey (dalam Nazir,1983:73), yaitu:
1.      Mengetahui adanya masalah,
2.      Mengidentifikasimmasalah,
3.      Memperkirakan alat untuk memecahkan masalah, seperti teori,
4.      Inventarisasi dari pengolahan data sebagai bukti, dan penyimpulan.

1.      Latar Belakang Masalah
Bagian latar belakang pada dasarnya mengemukakan:
1.      Alasan mengapa penelitian itu perlu dilaksanakan,
2.      Relevansi penelitian itu dengan penelitian-penelitian lain,
3.      Apa perbedaan penelitian itu dengan penelitian serupa yang telah dilaksanakan,
4.      Informasi lain apa yang berkaitan dengan penelitian itu.

2.      Tujuan Penelitian
Tujuan pokok penelitian adalah untuk menemukan atau menggali, mengembangkan, dan menguji teori atas sejumlah data yang digunakan dalam penelitian. Tujuan penelitian merupakan penjabaran rill dari rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui kegiatan analisis data. Secara ideal, tujuan penelitian harus mewadahi seluruh masalah yang telah dipilih dan dirumuskan.

3.      Landasan Teori
Teori  adalah  seperangkat construct (konsep  yang saling  berhubungan), rumusan-rumusan  dan  preposisi  yang  menyajikan  suatu  pandangan  yang sistematis  suatu  fenomena dengan  menspesifikasikan  hubungan-hubungan antarvariabel  dengan  tujuan  untuk menjelaskan  dan  memprediksi  gejala (Kerlinger dala m Pradopo, 2001:2).
Adapun  Ratna ( 2004: 94-95)  menya takan,  sebagai akumulasi konsep, teori  tidak harus  dipahami  secara  kaku.  Aspek  statisnya  adalah  konsep-konsep  dasar  yang membangun sekaligus  membedakan  suatu  teori  dengan  teori  yang  lain.  Aspek-aspek dinamisnya  adalah  konsep-konsep  dasar  itu  sendiri sesudah dikaitkan dengan  hakikat objeknya. Analisis  sastra  kontemporer  jelas model analisis  yang dimaksud tidak sesuai dan tidak  diperlukan sebab  prinsip-prinsip poststrukturalisme mempersaratkan  pemahaman  yang tidak  harus dilakukan melalui suatu kerangka analisis yang sudah baku.

4.      Metodologi
Yang dimaksud metolodologi dalam kepentingan penyusunan penelitian dan menjadi bagian dari tahap penyusunan tersebut terbagi ke dalam dua wilayah pengertian, yaitu :
1.      Metode yang digunakan sebagai alat
2.      Metode kajian yang mengindikasikan adanya kerja bersistem 
Djajasudarma (1993:57-58) dalam pespektif linguistic menyebutkan bahwa metode kajian adalah cara kerja yang bersistem di dalam bahasa dengan bertolak dari data   yang dikumpulkan (secara deskriptif) berdasarkan teori (pendekatan) linguistic, sejalan dengan uraian di atas, maka metode dalam kajian sastra pun mengarahkan pada penjelasan teknis baga imana tujuan penelitian dapat ditempuh berdasarkan pembahasan yang teroganisir, siste matik, padu, dan menyeluruh melalui teknik pemupuan data, pemilihan, dan pengolahan data secara tepat dan memadai. Nazir (1985: 422-440) menyebutkan beberapa jenis hubungan yang perlu diketahui dari variabel penelitian. Hubungan variabel yang dimaksud adalah:
1.      Hubungan simetris
2.      Hubungan asimetris
3.      Hubungan timbal balik

B.     Kemampuan Menguraikan Latar Belakang Masalah dan Identifikasi Masalah
pangkal  dasar  sekaligus  kesulitan  mendasar  yang  ditemui  peneliti dalam  sebuah  rancangan usula n  penelitian  sastra  ada lah  menemukan  masalah yang layak diangkat  dalam sebuah penelitian sesungguhnya. Dalam menyusun rancangan usulan penelitian,  idealnya penelitian diawali dari sejumlah masalah yang ditemukan setelah  proses  membaca dan memahami objek  materia l (karya sastra).  Masala h-masalah  yang  dimaksud  tentunya  berpangkal  dari  kepekaan literer dan teoritik peneliti saat menghadapi objek penelitian. Akan  tetapi  bagi  peneliti  yang memanfaatkan  kepekaan  literer  dan kemampuan  teoretiknya secara baik, dimungkinkan dari hasil pengamatan dan pemahamannya  terhadap  objek  berbentuk  karya  sastra  akan menghasilkan banyak  masalah.  masalah  dari  seluruh  masalah  yang  telah  dihimpun  untuk dijadikan  dasar penelitiannya. 

C.      Kemampuan Menjabarkan Tujuan Penelitian
Seperti  telah  disinggung  pada  uraian  sebelumnya,  penjabaran  tujuan penelitian  erat kaitannya  dengan  identifikasi  masalah.  Penjabaran  tujuan penelitian  harus  berpangkal  pada identifikasi  masalah  yang  telah  disusun. Penjabaran tujuan penelitian di atas tampak terlalu umum dan belum mengarah kepada kepentingan pendeskripsian secara cermat dan mendetail. Kepentingan yang dimaksud adalah  mengeksplisitkan  sejumlah  tujuan  berdasarkan pembatasan masalah. Dalam hal ini, hal-hal yang harus dicermati:
1.    Tujuan  pertama  yang  menyangkut pendeskripsian masalah-masalah  yang ada  dalam kedua  novel  harus  dieksplisitkan  secara  spesifik,
2.    Tujuan kedua yang menyangkut pendeskripsian struktur yang  terbentuk dari  kedua  novel perlu dieksplisitkan  secara  spesifik.
3.    Tujuan ketiga yang menyangkut pengungkapan keterjalinan  antarunsur hendaknya dispesifikasikan  ke  dalam   penjabaran,
4.    Tujuan keempat yang menyangkut penelusuran tema dan amanat hendaknya dijabarkan pada kepentingan  pembicaraan menyeluruh.

D.      Kemampuan Menyajikan Landasan Teoretis
Sejalan  dengan  tanggapan  pada  tingkat  keberhasilan  penyusunan rancangan  usulan penelitian  pada  materi  sebelumnya, pada langkah penyusunan Landasan Teori,  ketersediaan objek  formal  (kajian struktural)  mengarahkan  peneliti  untuk  secara  tepat  memilih  landasan teori yang akan digunakan. Ketersediaan yang dimaksud adalah:
1.      Kajian struktural objektif
2.      Kajian struktural genetic
3.      Kajian struktural naratif
4.      Kajian struktural dinamik

E.       Kemampuan Menyajikan Metode
Kemampuan menguraikan secara tepat di dalam subbab metodologi pun kurang memadai. Kekurangan  yang dimaksud adalah keterba tasan uraian  yang tidak menjangkau ilustrasi metodis menyangkut:
1.      Metode Deskriptif
Walaupun  secara  jelas  peneliti  mendeskripsikan definisi metode tersebut,  tetapi  tidak ditindaklanjuti dengan  uraian  yang  mengarah  kepada bagaimana  metode ini akan dijalankan dalam  penelitian dan pencapaian yang dimungkinkan  bisa  secara nyata menunjukkan  hubungan fungsional  dengan tujuan  penelitian.
2.      Metode Kajian
Metode  yang  digunakan  dalam  kajian  ini  adalah  metode struktural  dengan  pendekatan  obje ktif.  Struktural  adalah  sebuah karya  atau  peristiwa  di dalam  masyarakat  menjadi keseluruhan karena ada  timbal balik antarunsur. Bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetail, dan semendalam mungkin  keterkaitan  dan  keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan kemenyeluruhan (Teeuw, 2003:112)
Adapun  data  yang  dikaji berpusat kepada: 
a.       masalah (bahan tematik)  menjadi  dasar  penceritaan  novel, 
b.      struktur  cerita, 
c.       keterjalinan antarunsur dalam novel,
d.      tema dan amanat.



Bab III
Penutup

A.    Simpulan
b.      Dalam membuat sebuah penelitian harus memperhatikan dengan benar tentang kerangka serta judul-judul subbab tersebut.
c.       Dari kesemua subbab penelitian ternyata mempunyai keterkaitan yang sangat erat.

B.     Saran
a.       Buatlah sebuah penelitian dengan memperhatikan kerangka subbab dengan benar
b.      Buatlah sebuah penelitian menjadi menarik dengan keteratuan serta ke keserasian yang tinggi.


Source:
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/08/29/menyusun-laporan-ilmiah/
http://ilmucerdas.wordpress.com/profil/cara-penulisan-laporan-ilmiah/
Hudayat, Asep Yusuf. (2007). Metode Penelitian Sastra. Bandung.

Kutha Ratna, S.U, Prof. Dr. Nyoman. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Belajar.
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners



Gratisan Musik

Free SMS

Shalat Prayer

Blog Archive

  • â–º  2015 (10)
    • â–º  November (3)
    • â–º  Oktober (3)
    • â–º  April (1)
    • â–º  Maret (1)
    • â–º  Januari (2)
  • â–¼  2014 (8)
    • â–º  Desember (2)
    • â–¼  November (2)
      • Tugas 2 Rancangan Usaha Penelitian
      • Tugas 2 Penulisan Laporan Penelitian
    • â–º  Oktober (1)
    • â–º  Mei (3)
  • â–º  2013 (22)
    • â–º  November (10)
    • â–º  Oktober (2)
    • â–º  Juni (2)
    • â–º  April (3)
    • â–º  Maret (1)
    • â–º  Januari (4)
  • â–º  2012 (14)
    • â–º  Desember (5)
    • â–º  November (4)
    • â–º  Oktober (5)

Followers

Daftar Blog Saya

  • Gunadarma University
  • Integrated.Virtual.System - Login

Laman

  • Beranda
Annisaa el husna.blogspot - 2012. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • â–º  2015 (10)
    • â–º  November (3)
    • â–º  Oktober (3)
    • â–º  April (1)
    • â–º  Maret (1)
    • â–º  Januari (2)
  • â–¼  2014 (8)
    • â–º  Desember (2)
    • â–¼  November (2)
      • Tugas 2 Rancangan Usaha Penelitian
      • Tugas 2 Penulisan Laporan Penelitian
    • â–º  Oktober (1)
    • â–º  Mei (3)
  • â–º  2013 (22)
    • â–º  November (10)
    • â–º  Oktober (2)
    • â–º  Juni (2)
    • â–º  April (3)
    • â–º  Maret (1)
    • â–º  Januari (4)
  • â–º  2012 (14)
    • â–º  Desember (5)
    • â–º  November (4)
    • â–º  Oktober (5)

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Komentar
Atom
Komentar
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com