skip to main | skip to sidebar

Annisaa El Husna Blog's

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Selasa, 17 November 2015

Kasus bubarnya Arthur Andersen Tugas 3

Diposting oleh Unknown di 11.56

Nama : Annisaa El Husna A
NPM : 20212986
Kelas : 4EB12
Mata Kuliah : Etika Profesi

Sejarah Singkat Bubarnya Arthur Andersen

Arthur Andersen “The Big Five” Accounting Public Firm
Bangkrut karena kasus Enron dan WorldCom?
Kasus Enron dan WorldCom memberi dampak yang luar biasa bagi dewan direktur, manajemen dan akuntan publik. Bagi kita, kebangkrutan perusahaan adalah hal biasa. Ketika Enron yang memiliki aktiva sebesar 62 milyar dollar dinyatakan bangkrut pada Desember 2001. Itu adalah kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat (Romney dan Steinbart, 2006). Pada bulan Juni 2002, Arthur Andersen (Kantor Akuntan Publik sebagai auditornya), satu dari perusahaan akuntan publik terbesar di dunia terkena dampaknya sebagai pihak yang harus bertanggungjawab.  Kebangkrutan Enron menjadi tidak seberapa bila dibandingkan dengan kebangkrutan susulan dari WorldCom dengan kepemilikan aktiva lebih dari 100 milyar dollar pada bulan Juli 2002. Arthur Andersen adalah perusahaan yang mengaudit laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut tidak termaafkan dansekaligus dibangkrutkan karena kasus tersebut. Berita Kompas, 3 Juni 2009 hal 11 (Tabel 3 Kebangkrutan Terbesar di Amerika Serikat) ”GM akan muncul kembali”, Worldcomdan Enron merupakan kebangkrutan perusahaan terbesar di Amerika Serikat sampai dengan tahun 2002. Pada tahun 2008 dan 2009 perusahaan yang bangkrut yang besarnya melebihi dari Worldcom adalah Lehman Brothers  dan Washington Mutual. Kemudian di bawah Worldcom ada General Motor (GM). Ketiga perusahaan ini bangkrut karena krisis finansial tahun 2008. 
Sejarah The Big Eight sampai The Big Four

Big 8 (sampai dengan tahun 1989)
Kantor-kantor akuntan yang disebut sebagai the Big 8 menggambarkan dominasi delapan kantor akuntan terbesar pada abad ke-20, yaitu:
1.       Arthur Andersen
2.       Arthur Young & Company
3.       Coopers & Lybrand
4.       Ernst & Whinney (sampai dengan 1979 Ernst & Ernst bermarkas di US dan Whinney Murray di UK)
5.       Deloitte Haskins & Sells (sampai dengan 1978 Haskins & Sells bermarkas di US dan Deloitte Plender Griffiths di UK)
6.       Peat Marwick Mitchell (yang kemudian berubah menjadi Peat Marwick)
7.       Price Waterhouse
8.       Touche Ross

Sebagian besar the Big 8 merupakan aliansi antara firma yang berasal dari British dan US pada abad ke-19 atau awal abad ke-20. Price Waterhouse merupakan UK firm yang kemudian membuka cabang di US pada 1890 dan kemudian terpisah dan berdiri sendiri. Firma Peat Marwick Mitchell merupakan gabungan firma US dan UK dan menggunakan nama yang sama pada tahun 1925. Firma lainnya menggunakan nama yang berbeda untuk domestic business (tidak menggunakan nama bersama/common names), antara lain Touche Ross tahun 1960, Arthur Young (at first Arthur Young, McLelland Moores) tahun 1968, Coopers & Lybrand tahun 1973, Deloitte Haskins & Sells tahun 1978 dan Ernst & Whinney tahun 1979.


Big 6 (1989-1998)
Kompetisi diantara kantor akuntan semakin intensif dan the Big 8 menjadithe Big 6 pada Juni 1989 ketika Ernst & Whinney merger dengan Arthur Young mejadi Ernst & Young serta Deloitte, Haskins & Sells merger dengan Touche Ross menjadi Deloitte & Touche pada Agustus 1989.
Selengkapnya the Big Six mencakup:
1.       Arthur Andersen
2.       Coopers & Lybrand
3.       Ernst & Young (Ernst & Whinney and  Arthur Young & Company merged in 1989)
4.       Deloitte & Touche (Deloitte Haskins & Sells and Touche Ross mergen in 1989)
5.       Peat Marwick Mitchell
6.       Price Waterhouse


Big 5 (1998-2002)
The Big 6 menjadi the Big 5 pada Juli 1998 ketika Price Waterhouse merger dengan Coopers & Lybrand menjadi PricewaterhouseCoopers.
Selengkapnya the Big 5 adalah:
1.       Arthur Andersen
2.       Ernst & Young
3.       Deloitte & Touche
4.       Peat Marwick Mitchell
5.       PricewaterhouseCoopers (Price Waterhouse and Coopers & Lybrand merged in 1998)


Big 4 (2002-sekarang)

Kasus kolapsnya Enron telah menyeret Arthur Andersen, yang mengadit laporan keunagan Enron, ke dalam serangkaian penyelidikan oleh otoritas bursa US. Hasil penyelidikan menyimpulkan Arthur Andersen terlibat dalam skandal tersebut. Kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum karena menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengauditan Enron, dan menutup-nutupi kerugian jutaan dolar. Hasil keputusan hukum secara efektif menyebabkan kebangkrutan global dari bisnis Arthur Andersen. Kantor akuntan di seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan kebanyakan menjadi anggota kantor akuntan internasional lainnya. Di UK, para partner Arthur Andersen setempat kebanyakan bergabung dengan Ernst & Young dan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Indonesia, para partner Arthur Andersen pada akhirnya bergabung dengan Ernst & Young.

Sarbanes Oxley

Sarbanes Oxley adalah sebuah landasan hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan pada tanggal 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakasai oleh Senatol Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio).
Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap skandal besar seperti Enron.
Skandal Enron dan Worldcom muncul karena kelemahan dari Standar Akuntansi Keuangan. Standar Akuntansi Keuangan gagal mengakomodasi perkembangan bisnis yang sangat cepat. Adanya kekosongan standar mengakibatkan pihak perusahaan memanfaatkan kesempatan menggunakan judgment yang mereka pikir tidak melanggar standar. Enron sebagai perusahaan penghasil energi terbesar di Amerika telah menyajikan laporan keuangan yang menyesatkan. Ketika hampir bangkrut labanya telah disajikan melebihi yang seharusnya dan hutang disajikan lebih rendah dari yang sesungguhnya. Ini terjadi karena manajemen melakukan kolusi. Publik mengetahui setelah labanya turun drastis dan SEC menemukan bahwa laporan keuangan perusahaan menyesatkan. Tujuan dari SOX sebenarnya adalah untuk melindungi investor melalui peningkatan keakuratan dan kepastian pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan. SOX mewajibkan seperangkat perubahan dalam laporan keuangan perusahaan dan corporate governance untuk perusahaan yang sudah go public (Engel, Hayes and Wang, 2004) Sedangkan fokus utama dari SOX adalah untuk meningkatkan integritas proses audit pada perusahaan yang sudah go public dan kelayakan laporan keuangan yang sudah diaudit. Artinya kongres Amerika memberi institusi pengadilan dan SEC alat bantu untuk mengawasi/mengamati laporan keuangan perusahaan publik. Dan juga memberi PCAOB secara spesifik untuk mengamati peran industri akuntansi dalam audit dan pelaporan keuangan

Sumber :

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 8 No. 1 Juni 2013. ISSN 1858-3687 hal 1-11

Jan R. Heier, Michael T. Dugan and David L. Sayers; 2003, Sarbanes- Oxley and the Culmination of Internal Control Development: A Study of Reactive Evolution

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners



Gratisan Musik

Free SMS

Shalat Prayer

Blog Archive

  • ▼  2015 (10)
    • ▼  November (3)
      • Kerangka Konseptual Akuntasi Tugas 2
      • Kasus bubarnya Arthur Andersen Tugas 3
      • PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 2015 Tugas 5
    • ►  Oktober (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (3)
  • ►  2013 (22)
    • ►  November (10)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2012 (14)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)

Followers

Daftar Blog Saya

  • Gunadarma University
  • Integrated.Virtual.System - Login

Laman

  • Beranda
Annisaa el husna.blogspot - 2012. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ▼  2015 (10)
    • ▼  November (3)
      • Kerangka Konseptual Akuntasi Tugas 2
      • Kasus bubarnya Arthur Andersen Tugas 3
      • PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 2015 Tugas 5
    • ►  Oktober (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (3)
  • ►  2013 (22)
    • ►  November (10)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2012 (14)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Komentar
Atom
Komentar
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com