skip to main | skip to sidebar

Annisaa El Husna Blog's

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Selasa, 17 November 2015

Kerangka Konseptual Akuntasi Tugas 2

Diposting oleh Unknown di 14.45

Nama : Annisaa El Husna
NPM : 20212986
Kelas : 4EB12
Mata Kuliahn: Etika Profesi

Kerangka Konseptual Akuntansi


Kerangka konsepsual (conceptual framework): suatu sistem logis dari tujuan-tujuan dan dasar-dasar yang saling terkait yang dapat mengarah pada standar-standar konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan-laporan keuangan. 

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.
Kerangka konsepsual diperlukan untuk:
·         Mengumumkan lebih banyak standar yang berguna dan konsisten di masa yang akan datang (dasarnya sama)
·         Masalah-masalah praktis yang baru muncul, sehingga dapat dengan cepat dipecahkan dengan referensi kerangka teori dasar yang sudah ada.
·         Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan.

·         Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang telah ada
Konsep-Konsep Kerangka Kerja Konseptual
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi 
Agar berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), informasi akuntansi harus memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Tentu saja terdapat beberapa kendala untuk mencapai dua kualitas tersebut.
a.              Kualitas Primer
Relevansi (relevance) dan keandalan (reliability) harus melekat pada informasi akuntansi.
1.            Relevansi.
Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan. Informasi itu mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dan berkaitan erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi tersebut dikatakan tidak relevan. Informasi  yang relevan harus memiliki nilai umpan balik (feed-back value), yakni mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi harapan masa lalu. Informasi juga harus memiliki nilai prediktif (predictive value) yakni dapat digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Selain itu kualitas relevan juga harus mempunyai substansi tepat waktu (timeliness). Informasi harus disajikan kepada para pemakai sebelum informasi itu kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
2.            Keandalan.
Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi,  netral, disajikan secara tepat serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan bagi individu-individu pemakai yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi.
Realibilitas sangat diperlukan oleh individu-individu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi.
·         Daya Uji (verifiability): ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama, mendapatkan hasil yang serupa.
·         Ketepatan penyajian (representational faithfulness): angka-angka dan penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada dan terjadi.
·         Netralitas(neutrality): informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Info yang disajikan harus faktual, benar dan tidak bias
3.            Keberdayaujian (verifiability).
Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus. Contoh, keandalan informasi harga perolehan fixed assets harus diuji berdasar data masa lalu yang terekam pada faktur (keobyektifan). Tetapi keandalan informasi tentang depresiasi aktiva tetap itu adalah berdasarkan konsensusa mengenai metode depresiasi yang digunakan, taksiran nilai residu, dan taksiran umur ekonomis.
4.            Kenetralan (neutrality).
Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu.
5.            Kejujuran penyajian (representational faithfulness). Penyajian yang jujur berarti adanya kesesuaian antara fakta dan informasi yang disampaikan.
b.              Kualitas Sekunder
Kualitas sekunder yang harus dimiliki informasi akuntansi adalah keberdayabandingan  (comparability) dan konsistensi (consistency).
1.            Keberdayabandingan. 
Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.
2.            Konsistensi. 
Sebuah entitas  dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila  mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian-kejadian serupa, dari periode ke periode.



Level 1 : Tujuan-tujuan Pelaporan Keuangan

FASB mulai bekerja dengan kerangka konseptual dengan melihat pada tujuan-tujuan dasar dari pelaporan keuangan. Untuk menentukan tujuan-tujuan ini memerlukan jawaban atas beberapa pertanyaan dasar yang kemudian disimpulkan oleh FASB bahwa tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang :
Berguna bagi mereka yang membuat keputusan investasi dan kredit.
Membantu dalam memperkirakan arus kas di masa depan.
Mengidentifikasi sumber daya ekonomis (aset), klaim atas sumber daya tersebut (kewajiban), serta perubahan dari sumber daya dan klaim tersebut.
Kemudian FASB berusaha untuk menggambarkan karakteristik-karakteristik yang membuat informasi akuntansi berguna.

Level 2 : Karakteristik-karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Praktik akuntansi yang dipilih seharusnya adalah praktik yang memberikan informasi keuangan  berguna paling banyak untuk membuat sebuah keputusan. Untuk menjadi berguna, informasi harus memiliki karakteristik-karakteristik kualitatif berikut :

Relevansi (Relevanve)
Informasi akuntansi harus relevan, jika dapat membuat perbedaan dalam sebuah keputusan. Informasi yang relevan memiliki nilai prediktif (predictive value)/nilai umpan balik maupun keduanya. Nilai prediktif (predictive value) yang dapat membantu pengguna meramalkan kejadian-kejadian di masa depan, sedangkan nilai umpan balik (feedback value) mampu menguatkan atau memperbaiki ekspetasi sebelumnya. Selain itu, informasi akuntansi memiliki relevansi jika dianggap tepat waktu (timely) artinya informasi tersebut harus tersedia bagi pembuat keputusan sebelum ia kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan.

Dapat Diandalkan (Reliability)
Keandalan atau reliabilitas informasi berarti informasi itu terbebas dari kesalahan dan bias. Agar dapat diandalkan, informasi akuntansi harus dapat diverifikasi atau dapat membuktikan bahwa informasi tersebut terbebas dari kesalahan dan bias. Lalu, merupakan penyajian yang jujur atas apa yang seharusnya: Informasi ersebut harus berdasarkan fakta yang ada. Terakhir, informasi harus netral artinya informasi tersebut tidak boleh dipilih, dibuat, atau disajikan sesuai keinginan sekelompok pengguna yang berkepentingan diatas yang lainnya.

Dapat Dibandingkan (Comparability)
Informasi akuntansi tentang perusahaan berguna ketika dapat dibandingkan dengan informasi keuangan tentang perusahaan lainnya. Perbandingan/komparabilitas dihasilkan ketika perusahaan-perusahaan yang berbeda menggunakan prinsip-prinsip akuntansi yang sama. Satu-satunya kebutuhan akuntansi adalah setiap perusahaan harus mengungkapkan metode-metode akuntansi yan digunakan. Dari pengungkapan tersebut, pengguna dapat menentukan apakah informasi keuangan dapat dibandingkan.

Konsistensi (Consistency)
Berarti sebuah perusahaan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Jika suatu perusahaan memilih metode FIFO sebagai metode biaya persediaan pada tahun pertama beroperasi, maka diharapkan perusahaan akan menggunakan metode FIFO pada tahun-tahun berikutnya.

Elemen-elemen Laporan Keuangan

Bagian yang penting dari kerangka konseptual akuntansi adalah seperangkat definisi yang menggambarkan istilah-istilah dasar yang digunakan dalam akuntansi. FASB mengacu pada seperangkat definisi ini sebagai elemen-elemen laporan keuangan (elements of financial statement). Elemen-elemen ini mencakup beberapa istilah seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Oleh karena itu, elemen-elemen ini sangat penting karena harus dibatasi dengan tepat dan diterapkan secara Universal.

Level 3 : Panduan-panduan Pengoperasian

Para akuntan yang berpraktik harus memecahkan maslah-masalah praktikna, dibutuhkan bantuan yang lebih rinci. Pada kerangkaa konseptual, FASB mengakui kebutuhan akan panduan pengoperasikan yang dikelompokkan menjadi tiga panduan yang telah dibuat dengan baik dan diterima dalam akuntansi, yaitu :
Asumsi (assumption), merupakan dasar dari proses akuntansi.
Prinsip (principle), merupakan aturan khusus yang mengindikasikan bagaimana kejadian-kejadian ekonomi harus dilaporkan dalam proses akuntansi.
Kendala (constraint), merupakan proses akuntansi yang memungkinkan penyimpangan prinsip-prinsip tersebut di bawah kondisi-kondisi tertentu.


Sumber : Accounting Principles (Wiley) hal.61

Sumber :

Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel, Accounting Principles Edisi 7 (Jakarta Selatan:Salemba Empat, 2013), hlm.58-61

http://muntiawardhani29.blogspot.co.id/2013/03/kerangka-konseptual.html


0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Kasus bubarnya Arthur Andersen Tugas 3

Diposting oleh Unknown di 11.56

Nama : Annisaa El Husna A
NPM : 20212986
Kelas : 4EB12
Mata Kuliah : Etika Profesi

Sejarah Singkat Bubarnya Arthur Andersen

Arthur Andersen “The Big Five” Accounting Public Firm
Bangkrut karena kasus Enron dan WorldCom?
Kasus Enron dan WorldCom memberi dampak yang luar biasa bagi dewan direktur, manajemen dan akuntan publik. Bagi kita, kebangkrutan perusahaan adalah hal biasa. Ketika Enron yang memiliki aktiva sebesar 62 milyar dollar dinyatakan bangkrut pada Desember 2001. Itu adalah kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat (Romney dan Steinbart, 2006). Pada bulan Juni 2002, Arthur Andersen (Kantor Akuntan Publik sebagai auditornya), satu dari perusahaan akuntan publik terbesar di dunia terkena dampaknya sebagai pihak yang harus bertanggungjawab.  Kebangkrutan Enron menjadi tidak seberapa bila dibandingkan dengan kebangkrutan susulan dari WorldCom dengan kepemilikan aktiva lebih dari 100 milyar dollar pada bulan Juli 2002. Arthur Andersen adalah perusahaan yang mengaudit laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut tidak termaafkan dansekaligus dibangkrutkan karena kasus tersebut. Berita Kompas, 3 Juni 2009 hal 11 (Tabel 3 Kebangkrutan Terbesar di Amerika Serikat) ”GM akan muncul kembali”, Worldcomdan Enron merupakan kebangkrutan perusahaan terbesar di Amerika Serikat sampai dengan tahun 2002. Pada tahun 2008 dan 2009 perusahaan yang bangkrut yang besarnya melebihi dari Worldcom adalah Lehman Brothers  dan Washington Mutual. Kemudian di bawah Worldcom ada General Motor (GM). Ketiga perusahaan ini bangkrut karena krisis finansial tahun 2008. 
Sejarah The Big Eight sampai The Big Four

Big 8 (sampai dengan tahun 1989)
Kantor-kantor akuntan yang disebut sebagai the Big 8 menggambarkan dominasi delapan kantor akuntan terbesar pada abad ke-20, yaitu:
1.       Arthur Andersen
2.       Arthur Young & Company
3.       Coopers & Lybrand
4.       Ernst & Whinney (sampai dengan 1979 Ernst & Ernst bermarkas di US dan Whinney Murray di UK)
5.       Deloitte Haskins & Sells (sampai dengan 1978 Haskins & Sells bermarkas di US dan Deloitte Plender Griffiths di UK)
6.       Peat Marwick Mitchell (yang kemudian berubah menjadi Peat Marwick)
7.       Price Waterhouse
8.       Touche Ross

Sebagian besar the Big 8 merupakan aliansi antara firma yang berasal dari British dan US pada abad ke-19 atau awal abad ke-20. Price Waterhouse merupakan UK firm yang kemudian membuka cabang di US pada 1890 dan kemudian terpisah dan berdiri sendiri. Firma Peat Marwick Mitchell merupakan gabungan firma US dan UK dan menggunakan nama yang sama pada tahun 1925. Firma lainnya menggunakan nama yang berbeda untuk domestic business (tidak menggunakan nama bersama/common names), antara lain Touche Ross tahun 1960, Arthur Young (at first Arthur Young, McLelland Moores) tahun 1968, Coopers & Lybrand tahun 1973, Deloitte Haskins & Sells tahun 1978 dan Ernst & Whinney tahun 1979.


Big 6 (1989-1998)
Kompetisi diantara kantor akuntan semakin intensif dan the Big 8 menjadithe Big 6 pada Juni 1989 ketika Ernst & Whinney merger dengan Arthur Young mejadi Ernst & Young serta Deloitte, Haskins & Sells merger dengan Touche Ross menjadi Deloitte & Touche pada Agustus 1989.
Selengkapnya the Big Six mencakup:
1.       Arthur Andersen
2.       Coopers & Lybrand
3.       Ernst & Young (Ernst & Whinney and  Arthur Young & Company merged in 1989)
4.       Deloitte & Touche (Deloitte Haskins & Sells and Touche Ross mergen in 1989)
5.       Peat Marwick Mitchell
6.       Price Waterhouse


Big 5 (1998-2002)
The Big 6 menjadi the Big 5 pada Juli 1998 ketika Price Waterhouse merger dengan Coopers & Lybrand menjadi PricewaterhouseCoopers.
Selengkapnya the Big 5 adalah:
1.       Arthur Andersen
2.       Ernst & Young
3.       Deloitte & Touche
4.       Peat Marwick Mitchell
5.       PricewaterhouseCoopers (Price Waterhouse and Coopers & Lybrand merged in 1998)


Big 4 (2002-sekarang)

Kasus kolapsnya Enron telah menyeret Arthur Andersen, yang mengadit laporan keunagan Enron, ke dalam serangkaian penyelidikan oleh otoritas bursa US. Hasil penyelidikan menyimpulkan Arthur Andersen terlibat dalam skandal tersebut. Kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum karena menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengauditan Enron, dan menutup-nutupi kerugian jutaan dolar. Hasil keputusan hukum secara efektif menyebabkan kebangkrutan global dari bisnis Arthur Andersen. Kantor akuntan di seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan kebanyakan menjadi anggota kantor akuntan internasional lainnya. Di UK, para partner Arthur Andersen setempat kebanyakan bergabung dengan Ernst & Young dan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Indonesia, para partner Arthur Andersen pada akhirnya bergabung dengan Ernst & Young.

Sarbanes Oxley

Sarbanes Oxley adalah sebuah landasan hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan pada tanggal 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakasai oleh Senatol Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio).
Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap skandal besar seperti Enron.
Skandal Enron dan Worldcom muncul karena kelemahan dari Standar Akuntansi Keuangan. Standar Akuntansi Keuangan gagal mengakomodasi perkembangan bisnis yang sangat cepat. Adanya kekosongan standar mengakibatkan pihak perusahaan memanfaatkan kesempatan menggunakan judgment yang mereka pikir tidak melanggar standar. Enron sebagai perusahaan penghasil energi terbesar di Amerika telah menyajikan laporan keuangan yang menyesatkan. Ketika hampir bangkrut labanya telah disajikan melebihi yang seharusnya dan hutang disajikan lebih rendah dari yang sesungguhnya. Ini terjadi karena manajemen melakukan kolusi. Publik mengetahui setelah labanya turun drastis dan SEC menemukan bahwa laporan keuangan perusahaan menyesatkan. Tujuan dari SOX sebenarnya adalah untuk melindungi investor melalui peningkatan keakuratan dan kepastian pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan. SOX mewajibkan seperangkat perubahan dalam laporan keuangan perusahaan dan corporate governance untuk perusahaan yang sudah go public (Engel, Hayes and Wang, 2004) Sedangkan fokus utama dari SOX adalah untuk meningkatkan integritas proses audit pada perusahaan yang sudah go public dan kelayakan laporan keuangan yang sudah diaudit. Artinya kongres Amerika memberi institusi pengadilan dan SEC alat bantu untuk mengawasi/mengamati laporan keuangan perusahaan publik. Dan juga memberi PCAOB secara spesifik untuk mengamati peran industri akuntansi dalam audit dan pelaporan keuangan

Sumber :

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 8 No. 1 Juni 2013. ISSN 1858-3687 hal 1-11

Jan R. Heier, Michael T. Dugan and David L. Sayers; 2003, Sarbanes- Oxley and the Culmination of Internal Control Development: A Study of Reactive Evolution

0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 2015 Tugas 5

Diposting oleh Unknown di 11.26

Nama : Annisaa El Husna
NPM : 20212986
Kelas : 4EB12
Mata Kuliah : Etika Profesi

PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Perubahan PSAK 1 tahun 2013
·         Judul Laporan Laba Rugi Komprehensif menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.
·         Informasi komparatif minimun dan tambahan
·         Pemisahan penghasilan komprehensif lain termasuk juga pajak terkait :
·         Akan direklasifikasi ke laporan laba rugi periode berikutnya
·         Tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi.
·         Tambahan definisi : laba rugi, pemilik, material, lenyesuaian reklasifikasi, tidak praktis, total penghasilan komprehensif
·         Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain:
–     PSAK 65 Konsolidasian, PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri
–     PSAK 15 Investasi pada Asosiasi dan Ventura Bersama
–     PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar

q  Tujuan laporan keuangan :  
–     memberikan informasi mengenai:
–     posisi keuangan,
–     kinerja keuangan
–     arus kas entitas
            yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi
§  Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
§  Laporan keuangan menyajikan informasi :
–     aset;    
–     liabilitas;
–     ekuitas;           
–     pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
–     kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan
–     arus kas.
Komponen Laporan Keuangan tahun 2013
a.       laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b.      laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c.       laporan perubahan ekuitas selama periode;
d.      laporan arus kas selama periode;
e.       catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan
ea        informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f.          laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.


Sumber :
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/pendidikan/slide-psak/

0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Selasa, 27 Oktober 2015

Tugas 4 Kelompok_Betaseron

Diposting oleh Unknown di 07.25

Kelompok 14

Nama Anggota Kelompok :
1.    Annisaa El Husna (20212986)
2.    Rivalno (26212494)
3.    Yodawan Saputra (27212813)
Kelas: 4EB12
Mata Kuliah: Etika Profesi Akuntansi

Keputusan Betaseron (A)
Pada tanggal 23 juli 1993, administrasi negara makanan dan obat bersatu (FDA) menyetujui interferon beta-1B (nama merk betaseron ), membuat dalam pengobatan pertama untuk multiple sclerosis untuk mendapatkan persutujuan FDA pada 25 tahun. Betaseron di kembangkan oleh Berlex Laboratories, Amerika Serikat unit Schering AG, perusahaan farmasi Jerman. Berlex menangani pengembangan klinnis, percobaan, dan pemasaran obat, sementara Chiron, sebuah perusahaan bio teknologi berbasis di California, di produksi itu. persetujuan terobosan dari betaseron dwakili bukan hanya kesempatan besar bagi Berlex tetapi juga dilema sulit. Persediaan yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi permintaan awal, dan kekurangan yang diperkirankan sampai tahun 1996. Dengan pasokan tidak cukup dan biaya pengembangan mengejutkan, bagaimana berlex mengalokasikan dan harga  obat??

Tantangan Multiple Sclerosis
Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit dari sistem saraf pusat yang mengganggu kemampuan otak untuk mengontrol fungsi seperti melihat, berjalan, dan berbicara. Serabut saraf didalam otak dan sumsum tulang belakang dikelilingi oleh myelin, suatu zat lemak yang melindungi serat saraf dengan cara yang sama yang melindungi isolasi kabel listrik. Ketika isolasi myelin menjadi rusak, kemampuan sistem saraf pusat untuk mengirimkan impulse saraf ke otak dan dari otak menjadi terganggu. Dengan multiple sclerosis, ada scleroset (yaitu, scred atau di keraskan) aras dibeberapa bagian dari otak dan sumsum tulang belakang ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang selubung myelin.
Gejala-gejala (MS) tergantung sampai batas tertentu pada lokasi dan ukuran scloris tersebut gejala termasuk mati rasa, bicara cadel, penglihatan kabur, kordinasi yang buruk, kelemahan otot, disfungsi kantung kemih, kelelahan ekstrim, kelumpuhan. Tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana penyakit tersebut akan berkembang untuk setiap individu karena untuk sifat tentu saja dibutuhkan perubahan dari waktu ke waktu. Beberapa orang memiliki program yang relatif jinak(MS), dengan serangan hanya satu atau dua serangan ringan, hampir remisi lengkap dan tidak ada cacat permanen. Orang lain akan memiliki kursus, krosnis progresif mengakibatkan cacat parah. Kelemahan ketiga menampilkan pola paling khas, dengan periode eksaserbasi, ketika penyakit aktif, dan periode remisi, ketika gejala surut sementara umumnya meninggalkan beberapa kerusakan. Orang dengan MS hidup dengan gelar yang sangat tinggi dari ketidakpastian karena perjalanan penyakit mereka dapat berubah dari satu hari ke hari berikutnya. Kemerosotan dramatis serta pemulihan dramatis yang tidak biasa

Janji Dari BETASERON
Beta Interferon adalah protein alami yang mengatur sistem kekebalan tubuh. Betaseron terdiri dari interferon beta -1b yang telah direkayasa genetika dan laboratorium diproduksi sebagai produk rekombinan. meskipun interferon lainnya (yaitu, alpha dan gamma) telah diuji, hanya interferon beta yang telah ditunjukan, melalui uji coba skala besar, unutk mempengaruhi MS. Karena iitu adalah agen Immunoregulatory, diyakini untuk memerangi masalah kekebalan tubuh yang membuat lebih buruk MS. Namun cara yang tepat dimana cara kerja belum ditentukan.
Dalam studi klinis, Betaseron ditunjukan untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan eksaserbasi pada pasien rawat jalan MS  dengan bentuk hilang-timbul dari penyakit. Hal itu bukan sebaliknya kerusakan telah dilakukan, juga tidak sepenuhnya mencegah eksaserbasi yang terjadi. Namun, Betaseron secara dramatis dapat meningkatkan kualitas hidup orang dengan MS. Misalnya, orang yang memakai Betaseron yang terbukti memiliki lebih sedikit dan lebih pendek rawat inap. Betaseron mewakili obat pertama dan hanya memiliki efek pada frekuensi eksaserbasi.
Betaseron diberikan subkutan (bawah kulit) setiap hari sendiri injeksi. Dalam rangka untuk mendapat manfaat maksimal dari terapi, adalah penting bahwa pasien MS mempertahankan jadwal rutin suntikan. Beberapa seperti flu efektif samping serta pembengkakkan dan iritasi disekitar suntikan, telah mencacat, namun mereka cenderung menurun dengan waktu pengobatan. Selain itu, satu orang menerima Betaseron melakukan bunuh diri, sementara tiga orang mencoba bunuh diri. Karena MS sering menciptakan depresi, tidak ada cara untukk mengetahui apakah administrasi Betaseron adalah faktor. Terakhir, Betaseron tidak dianjurkan digunakan selama kehamilan.
Atas Dilema BETASERON
Persetujuan FDA untuk Betaseron diperbolehkan dokter untuk meresepkan obat untuk pasien MS yang ambulatorsy dan memiliki program timbul relappsing MS. Diperkirakan sepertiga dari 300.000 orang dengan MS di Amerika Serikat jatuh ke kategori itu, sehingga basis klien potensial dari 100.000 namun, proses persetujuan FDA dipercepat mengambil hanya satu tahun, bukan tiga tahun costumary diambil untuk meninjau aplications obat baru, sebagai akibatnya, Berlex tidak siap untuk pembuatan dan distribusi dalam jumlah antisipasi dibutuhkan. Chiron Corporation telah membuat obat dalam jumlah kecil untuk penggunaan eksprerimen dan tidak memiliki fasilitas manufaktur untuk mengangani ledakan permitaan. Chiron memperkirakan  obat itu akan cukup kepada sekitar 12.000 hingga 20.000 orang pada akhir 1993. Pada akhir 1994, chiron diharapkan mampu menyediakan obat untuk 40.000 pasien. Tergantung pada permintaan, mungkin mengambil sampai sekitar 1996 untuk menyediakan obat untuk semua pasien yang memintanya. Manufaktur diperluas Chiron mewakili satu-satunya perwakilan untuk Berlex, karena proses yang diperlukan untuk perusahaan lain untuk mendapatkan persetujuan FDA untuk memproduksi obat tersebut akan mengambil lebih lama lagi.
Selain ketersediaan, harga menjadi masalah karena keberhasilan harus memerlukan dana yang mahal  kegagalan pun dapat terjadi sewaktu-waktu, penelitian beresiko oleh ilmuan yang sangat terlatih dalam sarana dan fasilitas modern. Selain itu, obat rekayasa genetika ini sangat mahal untuk memproduksinya. Dalam kasus Betaseron, gen interferon manusia itu dimasukan ke prosedur membutuhkan dan biaya yang mahal. Akibatnya, harga Betaseron diharapkan menjadi sekitar $ 10.000 pertahun untuk setiap pasien. Betaseron membawa harapan besar untuk orang dengan MS dan kebingungan besar untuk Berlex. Bagaimana selanjutnya Berlex menangani keterbatasan pasokan, distribusi, dan harga obat ini?
Pendapat Kelompok Kami mengenai pertanyaan “Bagaimana selanjutnya Berlex menangani keterbatasan pasokan, distribusi, dan harga obat ini?” adalah sebagai berikut:
·         Mengenai Masalah Keterbatasan atau kekurangan Pasokan
Dalam masalah ini sebaiknya Berlex mendistribusikan obat kepada pasien yang memiliki tingkat keparahan lebih tinggi serta memberikan kategori menunggu untuk pasien yang baru mengalami gejala MS tersebut. Dan sebaiknya Berlex memproduksi lebih banyak lagi obat tersebut dan melakukan perundingan serta mengusulkan kepada FDA untuk mempercepat prosedur bagi perusahaan lain untuk memproduksi obat ini untuk mengatasi kerterbatasan atau kekurangan pasokan ini.

·         Mengenai Masalah Distribusi
Dalam masalah ini sebaiknya, Berlex mendistribusikan obat tersebut ke kawasan atau wilayah-wilayah yang memiliki pasien tingkat kronis progresif atau tingkat keparahan yang sangat tinggi. Lalu mendata semua pendistribusian obat tersebut agar penyebaran obat tersebut dapat dipantau dengan baik. Selain itu, Sebaiknya Berlex juga Melakukan perundingan  dengan FDA dalam melakukan pendistribusian agar Pendistribusian tepat sasaran.

·         Mengenai Masalah Harga
Dalam masalah ini sebaiknya, Berlex melakukan penyesuaian harga dengan kualitas dan jaminan yang diberikan pada obat yang diproduksinya. Jika, Berlex memperkirakan harga yang tinggi pada obat yang diproduksinya maka Berlex juga memastikan kualitas yang tinggi pada obat yang diproduksinya serta menjamin atas ketersediaan obat tersebut. Hal itu perlu dilakukan guna memenuhi tingkat kepercayaan konsumen.

Pendapat Kelompok Kami mengenai Etika yang terjadi pada kasus ini :
Dalam kasus di atas yang berkenaan dengan Etika menurut kelompok kami adalah sikap tanggung jawab dari sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga sikap tanggung jawab ini bisa memberikan efek kepada tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.



0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Selasa, 20 Oktober 2015

Tulisan 1_Etika yang berlaku disuatu daerah

Diposting oleh Unknown di 14.24

Nama :
NPM  :
Kelas  :
Mata Kuliah :

Etika
          Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
            Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia
        Etika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari – hari. Seseorang yang beretika mampu mengontrol sikap dan tutur katanya terhadap orang lain. Etika yang umum berlaku disuatu Negara belum tentu dinegera lain disebut etika. Contohnya di Indonesia memberi atau menerima dengan menggunakan tangan kanan sedangkan di Negara Amerika member dan menerima dengan tangan kiri adalah hal yang wajar. Jadi etika juga timbul karena adanya lingkungan sekelilingnya.
Contoh dari pada etika lainnya adalah :
Tidak meludah didepan orang lain
Berbahasa yang baik dan sopan
Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
Mendengarkan orang yang sedang menerangkan pelajaran
Tidak berkata kasar apalagi kepada kedua orang tua
Suka mencaci maki orang lain
             Dari contoh – contoh tersebut dapat kita lihat bahwa etika seseorang intinya adalah menjaga persaan orang lain agar tidak tersinggung atau dirugikan oleh sikap dan tingkah laku seseorang. Etika mengandung nilai – nilai kebaikan dalam pergaulan manusia yang merupakan makhluk social yang berinteraksi antara satu individu dengan individu lainnya. Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
Salah satu contoh etika yang akan saya bahas adalah tidak meludah didepan orang lain. Seperti yang kita ketahui setiap manusia ingin dihargai, jadi ketika orang lain meludah didepan kita maka kita akan merasa tidak dihormati karena ludah merupan suatu cairan yang menurut orang yang tidak meludah adalah menjijikkan, jadi wajar jika orang tersebut marah dan merasa tersinggung. Mungkin untuk sebagian orang meludah didepan kita adalah hal yang wajar tetapi kebanyakan dari kita menganggap perbuatan seperti itu tidak beretika.

Etika Akuntansi
Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik.

Etika Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi dalah keterampilan seseorang dalam suatu pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur pendidikan atau pengalaman dan dilaksanakan secara kontinu yang merupakan sumber utama untuk mencari nafkah.
Tujuan Kode Etik Profesi
Etika profesi merupakan standar moral untuk profesional yaitu mampu memberikan sebuah keputusan secara obyektif bukan subyektif, berani bertanggung jawab semua tindakan dan keputusan yang telah diambil, dan memiliki keahlian serta kemampuan. Terdapat beberapa tujuan mempelajari kode etik profesi adalah sebagai berikut
1.            Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2.            Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3.            Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4.            Untuk meningkatkan mutu profesi
5.            Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
6.            Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi
7.            Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat

8.        Menentukan baku standarnya sendiri

Adat Istiadat

Adat istiadat merupakan aturan tingkah laku yang dianut secara turun temurun dan berlaku sejak lama. Adat istiadat termasuk aturan yang sifatnya ketat dan mengikat. Adat istiadat yang diakui dan ditaati oleh masyarakat sejak beradab-abad yang lalu dapat menjadi hukum yang tidak tertulis yang disebut sebagai hukum adat. Hukum adat di Indonesia adalah hukum yang tidak tertulis yang berlaku bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Adat istiadat memuat empat unsur yaitu nilai-nilai budaya, sistem norma, sistem hukum dan aturan-aturan khusus. Nilai-nilai budaya merupakan gagasan-gagasan mengenai hal-hal yang dipandang paling bernilai oleh suatu masyarakat. Contohnya; rukun dengan sesama, hormat kepada orang tua, bekerja sama dan lain-lain.
Sistem norma adalah berbagai aturan atau ketentuan yang mengikat warga, kelompok di masyarakat. Sistem hukum adalah berbagai aturan atau ketentuan yang mengikat warga masyarakat. Sedangkan aturan khusus adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di masyarakat mengenai kegiatan tertentu dan berlaku terbatas atau khusus.
Keempat unsur tersebut saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Adat istiadat mempunyai sifat yang kekal dan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar terhadap anggota masyarakatnya sehingga anggota masyarakat yang melanggarnya akan menerima sanksi yang keras. Sanksi yang diberikan dapat berupa sanksi formal maupun informal. Sanksi formal biasanya melibatkan aparat penegak hukum seperti ketua adat, pemuka masyarakat, polisi, dan lain-lain.

Etika dan Adat Istiadat Minangkabau

Pengertian Adat
Dalam membicarakan pengertian adat ada beberapa hal yang perlu dikemukakan. 
Asal Kata adat :

Dalam kehidupan sehari-hari orang Minangkabau banyak mempergunakan kata adat terutama yang berkaitan dengan pandangan hidup maupun norma-norma yang berkaitan hidup dan kehidupan masyarakatnya Kesemuanya diungkapkan dengan bentuk petatah, petitih, mamangan, ungkapan-ungkapan dan lain-lain. Sebagai contoh dikemukakan : Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, Adat dipakai baru, kain dipakai usang, adat sepanjang jalan, cupak sepanjang batuang dan lain-lain.
Walaupun banyak penggunaan kata-kata adat oleh orang Minangkabau, namun barangkali tidak banyak orang mempertanyakan asal dari kata adat tersebut. Tidak banyak literatur yang memperkatakan kata adat ini. Drs. Sidi Gazalba dalam bukunya " Pengantar Kebudayaan Sebagai Ilmu" mengatakan, adata adalah kebiasaan yang normatif. Kalau adat dikatakan sebagai kebiasaan , maka kata adat dalam pengertian ini berasal dari Bahasa Arab yaitu (ADAT).
Sebagai bandingan, seorang pemuka adat Minangkabau yaitu M. Rasyid Manggis Datuk Raja Penghulu dalam bukunya " Sejarah Ringkas Minangkabau dan Adatnya" mengatakan Adat lebih tua dari "adat".Adat berasal dari bahasa Sanksekerta dibentuk dari "a" dan "dato". "A" artinya tidak, "dato" artinya sesuatu yang bersifat kebendaan.  Adat pada hakikatnya adalah segala sesuatu yang tidak bersifat kebendaan.
Bagi orang Minangkabau sebelum masuknya pengaruh Hindu dan Islam, orang telah lama mengenal kata "Buek". Kata Buek ini seperti ditemui dalam mamangan adat yang mengatakan : Kampung baga buek, Nagari Bapaga Undang ( Kampung berpagar buat, Nagari berpagar undang).  Buek inilah yang merupakan tuntunan bagi hidup dan kehidupan orang Minangkabau sebelum masuk pengaruh luar. 
Oleh sebab itu, masuknya perkataan adat dalam perbendaharaan Minangkabau tidak jadi persoalan karena hakikat dan maknanya sudah ada terlebih dahulu dalam diri masyarakat Minangkabau. Kata-kata buek, menjadi tenggelam digantikan oleh kata Adat, seperti yang ditemui dalam ungkapan " Minang babenteng adat, Balando babenteng basi" ( Minang berbenteng Adat, Belanda berbenteng Besi.

Pengertian Adat dalam adat Minangkabau

Bagi orang minangkabau adat itu justru merupakan " kebudayaan" secara keseluruhan, karena di dalam fatwa adat Minangkabau terdapat ketiga bagian kebudayaan yang telah dikemukakan oleh Koencaraningrat, yaitu adat dalam pengertian ideal terkandung dalam bentuk kata : cupak, adat nan ampek dan lain-lain. Adat dalam pengertian tata kelakuan berupa cara pelaksanaannya, sedangkan adat dalam pengertian fisik merupakan hasil pelaksanaannya. Malahan bila dibandingkan dengan pengertian culture yang berasal dari kata "colere", maka dapat dikatakan bahwa orang Minangkabau bukan bertitik tolak dari mengolah tanah, melainkan lebih luas lagi yagn dia olah yaitu alam, seperti dikatakan " Alam Takambang Jadikan Guru".
Bertitik tolak dari nilai-nilai dasar orang Minangkabau yang dinyatakan dalam ungkapan "alam takambang jadikan guru" maka orang Minangkabau membuat kategori adat sebagai berikut :
1. Adat Nan Sabana Adat
2. Adat Istiadat
3. Adat yang diadatkan
4. Adat yang teradat

Sedangkan menurut M. Rasyid Manggis, memberi urutan yang berbeda  sebagai berikut :
1. Adat yang sabana ada
2. Adat yang diadatkan
3. Adat yang teradat
4. Adat istiadat

Adat Nan Sabana Adat.  Merupakan yang paling kuat (tinggi) dan bersifat umum sekali, yaitu nilai dasar yang berbentuk hukum alam. kebenarannya bersifat mutlak seperti dikatakan : Adat api membakar, adat air membasahi, tajamnya adat melukai, adat sakit diobati. Ketentuan ini berlaku sepanjang masa tanpa terikat oleh waktu dan tempat.
Adat nan diadatkan merupakan warisan budaya dari perumus adat Minangkabau yaitu Dt. Katamanggungan dan Datuk Parpatih Nan Sabatang. Adat Nan Diadatkan mengenai peraturan hidup bermasyarakat orang Minangkabau secara umum dan sama berlaku dalam Luhak Nan Tigo. Sebagai Contoh : garis keturunan, pewarisan pusako dan sako dan lain-lain.
Adat Nan Taradat merupakan hasil kesepakatan penghulu-penghulu dalam satu-satu nagari. Disini berlaku lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
Adat Istiadat adalah kebiasaan umum yang berasal dari tiru meniru dan tidak diberi kekuatan pengikat oleh penghulu-penghulu dan tidak bertentangan dengan Adat nan teradat.


Rumah Gadang

Minangkabau perantauan merupakan istilah untuk suku Minangkabau yang hidup di luar provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Etos merantau orang Minangkabau sangatlah tinggi, bahkan diperkirakan tertinggi di Indonesia. Dari hasil studi yang pernah dilakukan oleh Mohctar Naim, pada tahun 1961 terdapat sekitar 32 % orang Minang yang berdomisili di luar Sumatera Barat. Kemudian pada tahun 1971 jumlah itu meningkat menjadi 44 %.[2] Berdasarkan sensus tahun 2000, suku Minang yang tinggal di Sumatera Barat berjumlah 3,7 juta jiwa.[3] Dengan perkiraan 7 juta orang Minang di seluruh dunia, berarti lebih dari separuh orang Minang berada di perantauan. Melihat data tersebut, maka terdapat perubahan cukup besar pada etos merantau orang Minangkabau dibanding suku lainnya di Indonesia. Sebab menurut sensus tahun 1930, perantau Minangkabau hanya sebesar 10,5% dibawah orang Bawean (35,9 %), Batak (14,3 %), dan Banjar (14,2 %).




Seni Dalam Perkawinan ala Minangkabau

Tradisi perhelatan pernikahan menurut adat Minangkabau yang lazimnya melalui sejumlah prosesi, hingga kini masih dijunjung tinggi untuk dilaksanakan, yang melibatkan keluarga besar kedua calon mempelai, terutama dari keluarga pihak wanita. Teks: Ratri Suyani Tata cara perkawinan di Sumatra Barat sangat beragam antar luhak adat yang satu dengan luhak adat lainnya. Bahkan antara nagari yang sama dalam satu luhak adat pun berbeda tata caranya. Namun, seiring dengan waktu, terutama bagi warga Minang di rantau, urang-urang awak sekarang sudah mau menerima tata cara dari nagari dan luhak adat Minang lainnya, yang dianggap cukup baik dan menarik untuk dilaksanakan. Misalnya untuk hiasan kepala pengantin wanita yang disebut suntiang balenggek. Awalnya hanya digunakan oleh orang-orang di daerah Padang-Pariaman. Tetapi kini juga dipakai oleh semua anak daro urang Minang. Demikian juga dengan malam bainai dan tata cara menginjak kain putih, yang juga awalnya hanya digunakan di beberapa daerah tertentu di Sumatra Barat. Bagaimana tradisi dan upacara pernikahan adat Minang yang lazim dilakukan oleh masyarakat Minang di masa kini? Berikut adalah tradisi dan upacara adat yang biasa dilakukan baik sebelum maupun setelah acara pernikahan:
1. MARESEK 
Maresek merupakan penjajakan pertama sebagai permulaan dari rangkaian tata-cara pelaksanaan pernikahan. Sesuai dengan sistem kekerabatan di Minangkabau yaitu matrilineal, pihak keluarga wanita mendatangi pihak keluarga pria. Lazimnya pihak keluarga yang datang membawa buah tangan berupa kue atau buah-buahan. Pada awalnya beberapa wanita yang berpengalaman diutus untuk mencari tahu apakah pemuda yang dituju berminat untuk menikah dan cocok dengan si gadis. Prosesi bisa berlangsung beberapa kali perundingan sampai tercapai sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak keluarga. 

2. MAMINANG/BATIMBANG TANDO (BERTUKAR TANDA) 
Keluarga calon mempelai wanita mendatangi keluarga calon mempelai pria untuk meminang. Bila pinangan diterima, maka akan berlanjut ke proses bertukar tanda sebagai simbol pengikat perjanjian dan tidak dapat diputuskan secara sepihak. Acara ini melibatkan orangtua, ninik mamak dan para sesepuh dari kedua belah pihak. Rombongan keluarga calon mempelai wanita datang membawa sirih pinang lengkap disusun dalam carano atau kampia (tas yang terbuat dari daun pandan) yang disuguhkan untuk dicicipi keluarga pihak pria. Selain itu juga membawa antaran kue-kue dan buah-buahan. Menyuguhkan sirih di awal pertemuan mengandung makna dan harapan. Bila ada kekurangan atau kejanggalan tidak akan menjadi gunjingan, serta hal-hal yang manis dalam pertemuan akan melekat dan diingat selamanya. Kemudian dilanjutkan dengan acara batimbang tando/batuka tando (bertukar tanda). Benda-benda yang dipertukarkan biasanya benda-benda pusaka seperti keris, kain adat, atau benda lain yang bernilai sejarah bagi keluarga. Selanjutnya berembuk soal tata cara penjemputan calon mempelai pria. 

3. MAHANTA SIRIAH/MINTA IZIN 
Calon mempelai pria mengabarkan dan mohon doa restu tentang rencana pernikahan kepada mamak-mamak-nya, saudara-saudara ayahnya, kakak-kakaknya yang telah berkeluarga dan para sesepuh yang dihormati. Hal yang sama dilakukan oleh calon mempelai wanita, diwakili oleh kerabat wanita yang sudah berkeluarga dengan cara mengantar sirih. Calon mempelai pria membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau (sekarang digantikan dengan rokok). Sementara bagi keluarga calon mempelai wanita, untuk ritual ini mereka akan menyertakan sirih lengkap. Ritual ini ditujukan untuk memberitahukan dan mohon doa untuk rencana pernikahannya. Biasanya keluarga yang didatangi akan memberikan bantuan untuk ikut memikul beban dan biaya pernikahan sesuai kemampuan.

4. BABAKO-BABAKI
Pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih sayangnya dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuan. Acara ini biasanya berlangsung beberapa hari sebelum acara akad nikah. Mereka datang membawa berbagai macam antaran. Perlengkapan yang disertakan biasanya berupa sirih lengkap (sebagai kepala adat), nasi kuning singgang ayam (makanan adat), barang-barang yang diperlukan calon mempelai wanita (seperangkat busana, perhiasan emas, lauk-pauk baik yang sudah dimasak maupun yang masih mentah, kue-kue dan sebagainya). Sesuai tradisi, calon mempelai wanita dijemput untuk dibawa ke rumah keluarga ayahnya. Kemudian para tetua memberi nasihat. Keesokan harinya, calon mempelai wanita diarak kembali ke rumahnya diiringi keluarga pihak ayah dengan membawa berbagai macam barang bantuan tadi.

5. MALAM BAINAI
Bainai berarti melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau daun inai ke kuku-kuku calon pengantin wanita. Lazimnya berlangsung malam hari sebelum akad nikah. Tradisi ini sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu dari para sesepuh keluarga mempelai wanita. Perlengkapan lain yang digunakan antara lain air yang berisi keharuman tujuh macam kembang, daun iani tumbuk, payung kuning, kain jajakan kuning, kain simpai, dan kursi untuk calon mempelai. Calon mempelai wanita dengan baju tokah dan bersunting rendah dibawa keluar dari kamar diapit kawan sebayanya. Acara mandi-mandi secara simbolik dengan memercikkan air harum tujuh jenis kembang oleh para sesepuh dan kedua orang tua. Selanjutnya, kuku-kuku calon mempelai wanita diberi inai

6. Manjapuik Marapulai
Calon pengantin pria dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah . Prosesi ini juga dibarengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa.






Referensi :
http://agussiswoyo.com/kewarganegaraan/pengertian-unsur-dan-contoh-adat-istiadat-indonesia/
http://tugas01-etika-profesi.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://pkm-tobasa.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-adat-minangkabau.html
http://meiliaupstar.blogspot.co.id/2012/10/upacara-pernikahan-adat-padang.html

0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners



Gratisan Musik

Free SMS

Shalat Prayer

Blog Archive

  • ▼  2015 (10)
    • ▼  November (3)
      • Kerangka Konseptual Akuntasi Tugas 2
      • Kasus bubarnya Arthur Andersen Tugas 3
      • PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 2015 Tugas 5
    • ►  Oktober (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (3)
  • ►  2013 (22)
    • ►  November (10)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2012 (14)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)

Followers

Daftar Blog Saya

  • Gunadarma University
  • Integrated.Virtual.System - Login

Laman

  • Beranda
Annisaa el husna.blogspot - 2012. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ▼  2015 (10)
    • ▼  November (3)
      • Kerangka Konseptual Akuntasi Tugas 2
      • Kasus bubarnya Arthur Andersen Tugas 3
      • PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 2015 Tugas 5
    • ►  Oktober (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (8)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (3)
  • ►  2013 (22)
    • ►  November (10)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2012 (14)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com