Nama : Annisaa El Husna A
NPM : 20212986
Kelas : 4EB12
Mata Kuliah : Etika Profesi
Sejarah Singkat Bubarnya Arthur Andersen
Arthur
Andersen “The Big Five” Accounting Public Firm
Bangkrut
karena kasus Enron dan WorldCom?
Kasus
Enron dan WorldCom memberi dampak yang luar biasa bagi dewan direktur, manajemen dan akuntan publik.
Bagi kita, kebangkrutan
perusahaan adalah hal biasa. Ketika Enron yang memiliki
aktiva sebesar 62 milyar dollar dinyatakan bangkrut pada Desember
2001. Itu adalah kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika
Serikat (Romney dan Steinbart, 2006). Pada bulan Juni 2002,
Arthur Andersen (Kantor Akuntan Publik sebagai auditornya), satu
dari perusahaan akuntan publik terbesar di dunia terkena dampaknya
sebagai pihak yang harus bertanggungjawab. Kebangkrutan
Enron menjadi tidak seberapa bila dibandingkan
dengan kebangkrutan susulan dari WorldCom dengan kepemilikan
aktiva lebih dari 100 milyar dollar pada bulan Juli 2002. Arthur
Andersen adalah perusahaan yang mengaudit laporan keuangan
perusahaan-perusahaan tersebut tidak termaafkan dansekaligus
dibangkrutkan karena kasus tersebut. Berita
Kompas, 3 Juni 2009 hal 11 (Tabel 3 Kebangkrutan Terbesar
di Amerika Serikat) ”GM akan muncul
kembali”, Worldcomdan
Enron merupakan kebangkrutan perusahaan terbesar di Amerika
Serikat sampai dengan tahun 2002. Pada tahun 2008 dan 2009
perusahaan yang bangkrut yang besarnya melebihi dari Worldcom
adalah Lehman Brothers dan Washington
Mutual. Kemudian
di bawah Worldcom ada General Motor (GM). Ketiga perusahaan
ini bangkrut karena krisis finansial tahun 2008.
Sejarah The Big Eight sampai The Big Four
Big 8 (sampai dengan tahun 1989)
Kantor-kantor akuntan yang disebut sebagai the Big
8 menggambarkan dominasi delapan kantor akuntan terbesar pada abad ke-20,
yaitu:
1. Arthur Andersen
2. Arthur Young &
Company
3. Coopers & Lybrand
4. Ernst & Whinney (sampai
dengan 1979 Ernst & Ernst bermarkas di US dan Whinney Murray di UK)
5. Deloitte Haskins
& Sells (sampai dengan 1978 Haskins & Sells bermarkas di US dan
Deloitte Plender Griffiths di UK)
6. Peat Marwick Mitchell
(yang kemudian berubah menjadi Peat Marwick)
7. Price Waterhouse
8. Touche Ross
Sebagian besar the Big 8 merupakan aliansi antara firma yang
berasal dari British dan US pada abad ke-19 atau awal abad ke-20. Price
Waterhouse merupakan UK firm yang kemudian membuka cabang di US pada 1890 dan
kemudian terpisah dan berdiri sendiri. Firma Peat Marwick Mitchell merupakan
gabungan firma US dan UK dan menggunakan nama yang sama pada tahun 1925. Firma
lainnya menggunakan nama yang berbeda untuk domestic business (tidak menggunakan
nama bersama/common names), antara lain Touche Ross tahun 1960, Arthur Young
(at first Arthur Young, McLelland Moores) tahun 1968, Coopers & Lybrand
tahun 1973, Deloitte Haskins & Sells tahun 1978 dan Ernst & Whinney
tahun 1979.
Kompetisi diantara kantor akuntan semakin intensif
dan the Big 8 menjadithe Big 6 pada Juni 1989 ketika Ernst
& Whinney merger dengan Arthur Young mejadi Ernst & Young serta
Deloitte, Haskins & Sells merger dengan Touche Ross menjadi Deloitte & Touche pada Agustus 1989.
Selengkapnya the Big Six mencakup:
Big 5 (1998-2002)
The Big 6 menjadi the Big 5 pada Juli
1998 ketika Price Waterhouse merger dengan Coopers & Lybrand menjadi
PricewaterhouseCoopers.
Selengkapnya the Big 5 adalah:
3. Deloitte & Touche
4. Peat Marwick Mitchell
Kasus kolapsnya Enron telah menyeret Arthur Andersen, yang
mengadit laporan keunagan Enron, ke dalam serangkaian penyelidikan oleh
otoritas bursa US. Hasil penyelidikan menyimpulkan Arthur Andersen terlibat
dalam skandal tersebut. Kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan
hukum karena menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengauditan
Enron, dan menutup-nutupi kerugian jutaan dolar. Hasil keputusan hukum secara
efektif menyebabkan kebangkrutan global dari bisnis Arthur Andersen. Kantor
akuntan di seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen
seluruhnya dijual dan kebanyakan menjadi anggota kantor akuntan internasional
lainnya. Di UK, para partner Arthur Andersen setempat kebanyakan bergabung
dengan Ernst & Young dan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Indonesia, para
partner Arthur Andersen pada akhirnya bergabung dengan Ernst & Young.
Sarbanes Oxley
Sarbanes Oxley adalah sebuah landasan hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan pada tanggal 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakasai oleh Senatol Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio).
Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap skandal besar seperti Enron.
Skandal Enron dan
Worldcom muncul karena kelemahan dari Standar Akuntansi Keuangan. Standar
Akuntansi Keuangan gagal mengakomodasi perkembangan bisnis yang sangat cepat.
Adanya kekosongan standar mengakibatkan pihak perusahaan memanfaatkan
kesempatan menggunakan judgment yang mereka pikir tidak melanggar
standar. Enron sebagai perusahaan penghasil energi terbesar di Amerika telah
menyajikan laporan keuangan yang menyesatkan. Ketika hampir bangkrut labanya
telah disajikan melebihi yang seharusnya dan hutang disajikan lebih rendah dari
yang sesungguhnya. Ini terjadi karena manajemen melakukan kolusi. Publik mengetahui
setelah labanya turun drastis dan SEC menemukan bahwa laporan keuangan
perusahaan menyesatkan. Tujuan dari SOX sebenarnya adalah untuk melindungi
investor melalui peningkatan keakuratan dan kepastian pengungkapan dalam laporan
keuangan perusahaan. SOX mewajibkan seperangkat perubahan dalam laporan
keuangan perusahaan dan corporate governance untuk perusahaan yang sudah
go public (Engel, Hayes and Wang, 2004) Sedangkan fokus utama dari SOX adalah
untuk meningkatkan integritas proses audit pada perusahaan yang sudah go public
dan kelayakan laporan keuangan yang sudah diaudit. Artinya kongres Amerika
memberi institusi pengadilan dan SEC alat bantu untuk mengawasi/mengamati laporan
keuangan perusahaan publik. Dan juga memberi PCAOB secara spesifik untuk
mengamati peran industri akuntansi dalam audit dan pelaporan keuangan
Sumber :
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 8 No. 1 Juni 2013. ISSN 1858-3687 hal 1-11
Jan R. Heier, Michael T. Dugan and David L. Sayers; 2003, Sarbanes- Oxley and the Culmination of Internal Control Development: A Study of Reactive Evolution
0 komentar:
Posting Komentar